10 Experiential Marketing Campaign Paling Sukses di Social Media

6. Experiential Advertising dari Marriott
Branding lewat advertising tidak harus dilakukan secara konvensional, lewat beriklan di televisi maupun cetak misalnya. Namun, pemasar yang kreatif dapat menggunakan pendekatan yang unik untuk beriklan. Contoh menarik dapat dilihat pada apa yang sudah dilakukan Hotel Marriott. Pada bulan Juli, London’s Heathrow Airport mengembangkan sistem perjalanan yang futuristik bagi para penumpangnya untuk memasuki bandara dari area parkir. Bandara tersebut juga menyediakan transportasi kecil berbentuk seperti kacang polong (little pods) yang dapat membawa beberapa orang masuk ke dalam terminal. Little pod itu berwarna-warni dan bertuliskan nama merek di bagian dalam dan luarnya. Pod tersebut juga memberikan berbagai informasi kepada travelers mengenai hotel-hotel Marriott beserta fasilitas-fasilitasnya. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan paket “Loyalty” untuk orang-orang yang sering berpergian untuk urusan bisnis. Setiap warna merepresentasikan tipe hotel yang berbeda dari brand tersebut. Anda dapat bertaruh bahwa Marriott memberikan perhatian mengenai warna pod apa yang dipilih oleh penumpang. Ini merupakan bentuk kemasan advertising dan analisis marketing cerdas melalui pengalaman yang dibangun di hati konsumen.

7. Experiential Product Launching dari Oscar Meyer
Sebuah peluncuran produk baru dapat menghasilkan awareness yang tinggi jika dikemas dengan aktivasi yang mampu menciptakan pengalaman unik bagi target market-nya. Sebuah perusahaan daging, Oscar Meyer, memiliki ide cerdas untuk memasarkan produk baru mereka, “Butcher Thick Cut Bacon”. Kala itu, mereka memutuskan untuk mengirimkan komedian Josh Sankey ke seluruh negeri dengan bacon sebagai satu-satunya bentuk uang baginya. Sankey diberikan sebuah truk berisi 3000 pound barang bacon dan diminta untuk menukarkannya dengan barang-barang yang dia butuhkan. Sosial media dimanfaakan, yakni dengan mengundang orang-orang di seluruh negeri untuk menggunakan Twitter atau Facebook, dan menawarkan transaksi dengan Josh untuk ditukar dengan sepotong daging lembut yang enak. Sebagai tambahan, seluruh prosesnya difilmkan dan di-posting ke website-nya. Kehebohan kampanye tersebut sanggup menciptakan viral. Josh bahkan dapat menukar dagingnya dengan tiket NASCAR, konser, dan tato bacon. Bagian terbaiknya mungkin adalah ia mampu meyakinkan walikota Cedar City, Utah, untuk mengubah namanya menjadi “Sizzle City” selama satu hari.

8. Daily Twist Campaign dari Oreo
Oreo membuat sebuah kampanye di Pinterset yang disebut dengan “Daily Twist”. Dalam kampanye itu, pencinta Oreo diajak untuk mengukir biskuit menjadi berbagai bentuk, mengambil foto, dan menempelkannya ke dinding. Perusahaan tersebut kemudian memilih karya kreatif finalis untuk digunakan di dalam kampanye iklan barunya. Cerdasnya, pada hari terakhir, mereka bekerja sama dengan 360 pekerja kreatif (via agensi) dan membuat sebuah kantor kaca di Times Square. Karya tiga finalis kemudian di-upload ke online untuk kemudian di-vote. Sementara itu, agensinya tampil penuh di depan masyarakat sepanjang hari kerja.

9. “Be the Coach” Campaign dari Carling Black Label
Insight yang didapatkan pada segmen para pencinta sepak bola Afrika Selatan, rupanya keinginan mereka untuk memiliki kontrol atas permainan sepak bola. Oleh karena itu, Carling Black Label mencoba memberikan pengalaman yang unik kepada para pecinta sepak bola. Yakni, mereka diajak menjadi pengendali jalannya pertandingan sepak bola, dalam hal ini menjadi seorang pelatih. Ya, Carling Black Label mengadakan sebuah kampanye di mana mereka menaruh kode-kode unik di dalam botol mereka dan meminta konsumen untuk memilih pemain-pemain beserta posisi relevan mereka via USSD. Perusahaan ini mendorong orang-orang untuk menjadi pelatih selama sehari untuk dua tim utama Afrika Selatan, yakni Kaiser Chiefs dan Orlando Pirates. Pada hari itu, lebih dari 85.000 orang menghadiri permainan, sementara jutaan orang menonton di TV. Sebagai hasil dari kampanye experiential marketing itu, mereka mendapat pertumbuhan lebih dari 450% hanya dari laman Facebook mereka sendiri.

10. Experiential Game Mobile dari Disney
Merek raksasa dunia, Disney, bekerja sama dengan Coca Cola untuk membuat game mobile yang berdasarkan lokasi. Permainan Coke Zero yang disebut “Lifecycle” ini bertujuan untuk mempromosikan excitement untuk film “Tron,” dengan berjanji untuk membantu pengguna agar menjadi “Tron Light Cycle.” Pada intinya, semua aplikasi seakan melakukan tracking setiap gerak pengguna via GPS. Seperti pada film, idenya adalah untuk menciptakan sebuah light path yang menghalangi jalan pengguna lain. Menurut Susan Stribling, Director of Public Affair and Communication Coca-Cola untuk wilayah Amerika Utara, Coca Cola memberikan sesuatu yang menyenangkan dan melibatkan orang-orang untuk melakukan sesuatu hanya melalui asosiasi antara Coke Zero, Tron, dan Disney.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)