Agar Social Media Menuai Banyak “Like” dan “Follower”

Pada era digital seperti sekarang, marketers atau pemasar dituntut untuk mampu mengundang banyak “Like” dan “Follower” di setiap akun media sosial brand maupun perusahaan. Keduanya—“Like” dan “Follower” yang berasal dari netizen—memang masih menjadi salah satu parameter untuk mengetahui seberapa berhasil pemanfaatan social media yang sudah dilakukan marketers.

Social-Media-Marketing

Agar social media mampu berdampak maksimal pada kinerja brand maupun perusahaan, maka marketers harus mampu menggunakan tools kit atau perangkat yang tepat. Sejatinya, tools kit tersebut dapat menuai “Like” maupun “Follower” dari netizen—yang notabene konsumen sekaligus calon konsumen yang dibidik brand.

Berikut ini tujuh tools kits yang dapat dimanfaatkan marketers guna memaksimalkan akun social media brand maupun perusahaan, seperti yang diungkapkan Meghan Greene di situs Business2Community.

1. Rumuskan Key Word yang Tepat
Memilih key word atau kata kunci untuk mem-posting pesan brand bisa menjadi langkah penting untuk keberhasilan media sosial. Sejatinya, kata kunci yang tepat membuahkan viral. Salah satu tools unik yang dapat digunakan adalah Social Mention, yang mampu menganalisis kata kunci yang dipilih melalui seluruh platform digital popular. Anda cukup mengetik kata kunci, maka akan muncul daftar media sosial, artikel berita, dan blog yang mengandung kata tersebut. Termasuk, menampilkan data statistic dan analisis kekuatan dari kata kunci yang Anda ketik tadi. Selain itu, marketers juga dapat menciptakan daftar kata lainnya serta daftar hastags yang paling relevan.

2. Merancang Jadwal Posting
Dalam merancang media sosial, marketers harus juga mampu menentukan jadwal yang tepat untuk mem-posting pesan brand di seluruh akun media sosial yang dimiliki brand. Marketers dapat menggunakan Buffer, website yang memiliki tiga fitur utama. Pertama, melalui Buffer, marketers dapat menjadwalkan posting di Facebook, Twitter, LinkedIn, dan Google +. Kedua, Buffer juga memiliki fitur yang mampu memposting ke berbagai akun media sosial hanya dengan sekali klik. Fitur ketiga, Buffer dapat membantu marketers mengevaluasi keberhasilan dan jangkauan posting mereka. Selain Buffer, marketers juga dapat menggunakan alat lain, yakni Hootsuite yang tersedia dalam platform aplikasi mobile. Dengan demikain, marketers dapat secara real time mengevaluasi sosial media.

3. Harus Selalu Terhubung dengan Follower
Satu hal yang membuat unik media sosial adalah dimana percakapan antara konsumen dan brand menjadi sebuah keharusan. Oleh karena itu, marketers dituntut untuk senantiasa terkoneksi atau terhubung dengan follower. Untuk melihat percakapan yang terjadi, marketers dapat menggunakan Social Searcher. Melalui Social Searcher, marketers dapat melihat apa yang dibincangkan followers tentang brand atau perusahaan Anda di akun Facebook, Twitter, atau Google +. Bahkan, melalui tampilan di Social Searcher, marketers memiliki kemampuan untuk berinteraksi langsung dengan konsumen dan menciptakan genuine conversation.

4. Harus Melampaui Google Analytics
Memahami hasil yang didapat dari Google Analytics tidaklah mudah. Oleh karena itu, Google Analytics bermitra dengan QuillEngage, sebuah tools analisis yang berbeda dengan Google. Meskipun tools tersebut menghasilkan hasil yang sama, namun QuillEngage mampu menampilkan hasil analisis yang mudah ditafsirkan. Setelah menerima laporan awal, QuillEngage akan menyampaikan laporan langsung ke email Anda secara mingguan atau bulanan, tergantung pada preferensi Anda.

5. Ciptakan Blog yang Terbaik
Praktik media sosial terus berkembang. Untuk itu, marketers dituntut untuk tetap up to date. Situs media sosial seperti Twitter dan Facebook memiliki blog pribadi yang menawarkan eksklusivitas, tips, dan update yang terkait dengan situs masing-masing. Namun, untuk memperoleh informasi yang lebih banyak sekaligus blog yang paling inklusif, marketers dapat menggunakan Social Media Examiner—sebuah tools yang mampu membahas semua topik yang berkaitan dengan social media marketing.

6. Memanfaatkan Aplikasi Mobile
Aplikasi mobile pertama kali diciptakan agar pengguna dapat terlibat dalam berbagai permainan dan aktivitas. Saat ini, App store bahkan membuat kerja seorang social media marketer jauh lebih powerful. Salah satu aplikasi ideal yang dapat digunakan oleh marketers adalah Echofon, sebuah tools yang didedikasikan untuk menciptakan pengalaman di facebook dan twitter. Salah satu fitur kunci Echofon adalah kemampuannya untuk menyimpan tweet yang belum dibaca dan menyimpannya dalam sinkronisasi di perangkat yang berbeda. Untuk Facebook, Echofon menawarkan navigasi yang sederhana dan efisien untuk memberikan kejelasan posting.

7 . Mempelajari Big Picture
Bayangkan, berapa banyak social media platform yang bermain di kontes global. Sementara, di sisi lain, konsumen dijejali aneka pesan dari setiap percakapan di media sosial. Salah satu cara terbaik untuk melihat posting dan tweet secara kolektif adalah dengan menggunakan Tint, tools yang bisa membantu marketers menciptakan koneksi sosial dan engagement dengan audience. Tints dapat dapat melihat hasil posting yang ada di akun facebook, twitter, dan instagram. Tint adalah tools yang menarik untuk melihat percakapan di media sosial, dan dapat berfungsi sebagai ringkasan visual menarik dari social media buzz.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)