Kalau ingin sustain, brand sebaiknya tidak terbawa arus politik. Kasus Sari Roti yang "meledak" pada hari ini (6/12) memberikan pelajaran itu.
Pernyataan Sari Roti di laman resminya, www.sariroti.com, tentang ketidakberpihakan brand ini dalam #AksiSuperDamai212 memicu reaksi negatif dari netizen muslim, dan terus menjadi viral, sampai menciptakan kampanye boycott produk. Walhasil, pada penutupan perdagangan saham sore harinya, saham Sari Roti terjun bebas 10 poin.
Pada rilis di website resminya hari ini--namun pada siang harinya rilis ini diblok, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk., produsen dan pemilik brand Sari Roti, menyatakan bahwa Sari Roti tidak terlibat dalam kegiatan politik apapun. Pernyataan ini sepertinya dimaksudkan untuk mengklarifikasi gambar-gambar yang menunjukkan kehadiran brand ini pada demo besar masyarakat muslim Indonesia pada 2 Desember (2/12) lalu di Jakarta yang dinamakan #AksiSuperDamai212.
Pada rilis itu Sari Roti menegaskan bahwa ia mengapresiasi #AksiSuperDamai212 dan senantiasa menjaga nasionalisme, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Sayangnya, pengumuman tersebut jusru menunjukkan bahwa penulis rilis tidak memahami masalah dan perpolitikan yang sedang terjadi di negeri ini. Maka rilis ini menjadi blunder dan menuai banyak kecaman dari masyarakat, terutama dari segmen muslim yang mengikuti #AksiSuperDamai212. Komentar miring dan ber-tone negatif tentang Sari Roti pun terus berlangsung hingga kini, baik di social media maupun di Whats App Group. Tak mengherankan, belum sehari, statement resmi Sari Roti terkait #AksiSuperDamai212 menjadi viral. Tak sedikit netizen mengaku akan memboikot Sari Roti.
Sementara itu, segmen muslim atau lebih dikenal dengan Gen-M di seluruh dunia, termasuk Indonesia, tercatat sangat potensial. Di seluruh dunia, terdapat 1,6 miliar Muslim usia muda yang berkembang sangat cepat. Satu di antara tiga muslim berusia di bawah 15 tahun, dua di antara tiga berusia di bawah 30 tahun. Jumlah tersebut melebihi satu miliar orang, yang berkontribusi 14% dari populasi dunia. Di 81 negara, populasi Muslim akan melebihi 1 juta orang. Lebih dari 60% Muslim hidup di Asia dan 500 juta Muslim hidup sebagai minoritas di seluruh dunia. Di tempat-tempat seperti India—walau pun sekarang mereka adalah minoritas, mereka semakin banyak yang berada di kelas ekonomi menengah.
Pew Research Center on Religion and Public Life menyebutkan bahwa dalam 40 tahun ke depan, jumlah Muslim diekspektasi akan meningkat sebesar 73% dibandingkan 1,6 miliar muslim pada 2010, menjadi 2,8 miliar pada 2050. Dan pada 2030 sendiri, Muslim akan berkontribusi sebanyak 26,5% dari populasi dunia.
Lantas, apakah langkah Sari Roti seperti itu terhitung tepat atau justru menjadi blunder? Dijawab Bambang Sumaryanto, Dosen Komunikasi Universitas Indonesia dan London School of Public Relations (LSPR) Jakarta, adalah wajar bahwa setiap perusahaan berusaha untuk tidak terlibat di kegiatan politik, seperti yang tercantum di pengumuman resmi Sari Roti.
“Pengalaman saya mengelola komunikasi serta lobbying, perusahaan multi nasional memang memerlukan ketidakberpihakan perusahaan terhadap partai tertentu dan akan selalu netral. Posisi ini memang sulit bila partai penguasa kemudian memaksakan kontribusi. Namun, karena prinsip perusahaan yang kuat, maka bagi perusahaan raksasa yang mengutamakan value, akan mudah menjalankan prinsip tersebut,” paparnya.
Kembali pada isu Sari Roti, lanjut Bambang, “Apakah benar mereka memiliki prinsip yang benar-benar kuat, sehingga perlu memasang pengumuman bahwa mereka tidak terlibat dalam Aksi 212? Pengumuman itu justru menimbulkan kesan bahwa pihak Sari Roti merasa ada yang menekan dan mempertanyakan pembagian roti gratis. Kemudian, penjelasan Sari Roti tidak dipercaya, kecuali Sari Roti memasang pengumuman resmi.”
Bagi praktisi humas korporasi, dikatakan Bambang, langkah manajemen Sari Roti yang demikian perlu dikaji terlebih dahulu. “Pihak Humas-lah yang paling tahu, siapa stakeholders utama dan bagaimana tanggapan mereka atas beredarnya gerobak Sari Roti dengan tulisan GRATIS. Pihak Humas juga perlu paham praktik bisnis yang dijalankan manajemen. Apakah mereka punya prinsip integritas tinggi dalam menjalankan bisnisnya ataukan masih ada afiliasi tertentu,” tegasnya.
Melihat pengumuman resmi Sari Roti, menurut Bambang, maka...