Awalnya, pengenalan dan adopsi pelayanan konsumen secara online membantu brand dari industri keuangan agar mampu menciptakan kenyamanan bagi konsumen bank itu sendiri. Melalui layanan mobile, brand industri keuangan menciptakan touch point kepada konsumen dengan fitur seperti on-the-go investment ataupun real-time transaction di manapun ia berada.
Menurut survey dari Millenial Media, konsumen usia di bawah 50 tahun menghabiskan 57% waktu mereka untuk mengkonsumsi konten yang berhubungan dengan finansial melalui mobile. Sebanyak 70% konsumen usia 18-24 tahun mengkonsumsi konten yang berhubungan dengan finansial dengan mobile. Sebanyak 46% pria usia 25-49 tahun juga menggunakan mobile untuk mendapatkan konten tentang finansial, lebih tinggi 3% daripada wanita usia 25-49 tahun.
Melihat fakta tersebut, mobile pun semakin relevan bagi industri keuangan. Banyak brand industri keuangan jeli memanfaatkan peluang ini tidak hanya membuat layanan untuk konsumen, tetapi juga sebagai media yang efektif dan efisien untuk beriklan (mobile advertising) dan menjalankan aktivasi merek agar lebih engage kepada konsumen.
Data dari Millenial Media, industri keuangan menempati urutan ke-4 dalam menggunakan mobile untuk beriklan, setelah sebelumnya berturut-turut industri retail, entertainment, dan FMCG. Dari industri keuangan itu sendiri, 43% pengiklan di mobile berasal dari brand asuransi, 32% layanan keuangan (seperti investasi dan jaminan masa tua), 18% bank, dan 7% brand kartu kredit.
Target audiens advertising pun beragam, mulai dari target audiens yang memiliki koneksi dengan konten keuangan hingga adanya kesempatan untuk mendapatkan konsumen baru lewat behavior mereka. Tercatat dari hasil riset, personal & business travelers adalah yang paling sering disasar oleh brand dan pengiklan di industri keuangan. Posisi kedua adalah Business and Finance enthusiast, diikuti oleh konsumen yang memiliki ketertarikan di dunia investasi, affluent consumers, dan insurance shopper.
Sementara itu, tujuan brand beriklan pun beragam. Brand awareness & engagement adalah objektif yang paling sering digunakan brand yaitu 37%. Sebanyak 30% tujuan adalah untuk registrasi seperti yang banyak dilakukan oleh brand asuransi untuk menjaring konsumen baru. Sementara itu tujuan ketiga yang paling sering adalah untuk meningkatkan foot traffic (17%), diikuti oleh tujuan untuk meningkatkan site/mobile traffic (16%).