Setelah resmi memiliki Instagram di tahun 2012 silam, tahun ini CEO Facebook Mark Zuckerberg berencana akan mengakuisisi aplikasi pesan instan Whatsapp dengan total USD 19 miliar dalam bentuk tunai dan saham. Akuisisi ini dilakukan Zuckerberg dalam rangka meningkatkan konektivitas ke seluruh pengguna Facebook dengan lebih cepat.
Hingga saat ini, total pengguna WhatsApp tercatat mencapai 450 juta pengguna di seluruh dunia, dan satu juta pengguna baru tiap harinya.
"WhatsApp ada dalam jalur untuk menghubungkan 1 miliar orang di seluruh dunia. Layanan tersebut telah mendapatkan pencapaian yang luar biasa bernilai," ungkapnya.
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/02), awalnya Facebook akan menggelontorkan uang tunai USD 4 miliar dan USD 12 miliar saham dalam akuisisi tunggal terbesarnya. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan saat akuisisi Instagram senilai USD 1 miliar pada April 2012 lalu.
Selain itu, sebagai bagian dari kesepakatan, Co-Founder dan Chief Executive WhatsApp Jan Koum juga akan secara resmi bergabung dengan Dewan Direksi Facebook. Dalam hal ini Facebook juga akan menyerahkan tambahan senilai USD 3 miliar saham terbatas untuk para pendiri dan karyawan WhatsApp, termasuk Koum, yang akan diberikan selama empat tahun setelah akuisisi tersebut selesai.
Dalam tulisan terpisah di blog resmi WhatAspp, Jan menjanjikan bahwa akuisisi tersebut tidak akan mengubah layanan WhatsApp. "WhatsApp akan tetap otonom dan beroperasi secara mandiri. Anda dapat tetap menikmati layanan tersebut dengan biaya murah," tulisnya.
Ia juga memastikan, pengguna WhatsApp tidak akan terganggu dengan Ads. “Para pengguna bisa selalu menggunakan WhatsApp dimanapun dan dengan smartphone apapun yang digunakan. Dan tidak akan ada Ads yang mengganggu komunikasi Anda. Kerja sama antara dua perusahaan ini tidak akan terjadi bila kami harus kompromi tentang prinsip dasar yang mencerminkan perusahaan, visi dan produk kami," janjinya.
