Merujuk data Yahoo News, Indonesia tercatat menghasilkan lebih dari 100 miliar kantong plastik setiap tahunnya. Jumlah tersebut setara dengan 12 juta barel minyak bumi, atau senilai Rp 11 triliun. Sementara sampah kantong plastik menghabiskan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai. Tak heran, seiring dengan tren Go Green, pasar produk kantong plastik ramah lingkungan tampak makin bergairah.
Selain dipasarkan untuk individu, Enviplast juga membidik pasar B2B. Pizza Hut, restoran Satoo di Shangri-La Jakarta, Bogor Laundry, dan Golf Bandar Kemayoran adalah merek-merek yang menggunakan Enviplast untuk bisnis mereka.
PT Inter Aneka Lestari Kimia, produsen AQUAPROOF yang juga produsen plastik masterbatch dan compound untuk keperluan industri pengolahan plastik, pun sudah melirik pasar produk kantong plastik ramah lingkungan. Yaitu, lewat merek Enviplast.
Mulai diperkenalkan ke publik pada tahun 2011, sebagai kantong sampah ramah lingkungan di ajang Sea Games, Palembang, tahun ini Enviplast tampak serius menggarap pasar Indonesia. Berbeda dengan kantong plastik lainnya--yang juga dapat didaur ulang dan sudah beredar di market--Enviplast terbuat dari bahan alami, seperti 40 persen tepung singkong, turunan minyak nabati, dan bahan alami lainnya.
Dijelaskan Ir. Herman Moeliana, Director PT Inter Aneka Lestari Kimia, Enviplast hadir sebagai salah satu solusi kantong ramah lingkungan yang diharapkan dapat membantu mengatasi bahaya sampah plastik. Lantaran, Enviplast mulai terurai secara alami oleh mikro organisme. "Bahkan, dengan air panas suhu 80 derajat, Enviplast dapat dengan mudah larut. Termasuk, dengan air bersuhu biasa," ucapnya.
Awalnya, Enviplast didesain untuk bisa menggantikan bahan kantong belanja. Namun, kini Enviplast juga dapat digunakan untuk kantong binatu, celemek sekali pakai, hingga pembungkus peralatan elektronik serta spare parts.
"Sampai saat ini, kantong Enviplast kini sudah dipakai oleh merek-merek besar seperti Pizza Hut, restoran Satoo di Shangri-La Jakarta, Bogor Laundry, dan Golf Bandar Kemayoran. Dalam waktu dekat, seluruh Hotel Shangri-La juga bakal menggunakan kantong Enviplast," ungkap Herman.
Sebagai pendatang anyar yang menawarkan inovasi baru di industri kantong ramah lingkungan, diakui Herman, Enviplast perlu melakukan edukasi. "Tidak mudah meyakinkan perusahaan untuk mau memanfaatkan Enviplast, yang harganya dua kali lipat dari harga kantong plastik biasa. Untuk itu, sebagai langkah awal kami akan melakukan edukasi dan membangun awareness Enviplast melalui seluruh channel komunikasi secara terintegrasi. Salah satunya, lewat program Public Relations," tambahnya.
Ia menegaskan, dalam tiga sampai empat tahun ke depan, Enviplast tidak menargetkan keuntungan. Namun, Enviplast masih akan fokus pada edukasi market. Termasuk, melakukan gerliya sekaligus pendekatan kepada para pengambil keputusan di perusahaan terkait program Corporate Social Responsibility bertajuk kepedulian terhadap lingkungan atau Go Green.