Pameran “Interpack 2017”
Bicara soal tren dan perkembangan industri kemasan, maka tak bisa lepas dari pameran terakbar di dunia, “Interpack 2017”. Pameran yang rutin digelar di Dusseldorf, Jerman, itu siap digelar kembali pada 4-10 Mei 2017 mendatang.
Sebagai pameran B2B (Business to Business) terbesar di dunia untuk industri pengemasan internasional, dikatakan Direktur WAKENI Rini Sumardi, “Interpack 2017” akan diikuti oleh 2.700 persuhaan dari 60 negara di dunia. Pada kesempatan itu, mereka akan memamerkan inovasi industri pengemasan di atas lahan 262.400 meter persegi.
Messe Dusseldorf selaku penyelenggara, melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial. Terutama, kemasan untuk industri makanan dan minuman yang terus bertumbuh tiap tahunnya. Oleh karena itu, Messe Dussledorf dan WAKENI menggelar acara seminar untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia, termasuk media, guna mengedukasi event pameran “Interpack 2017” yang akan digelar pada tahun depan.
Salah satu topik yang akan disajikan pada “Interpack 2017” adalah “Industri 4.0”. Ditegaskan Thomas, Industri 4.0 adalah konsep baru dari Jerman untuk mengubah proses manufaktur dengan mengintegrasikan infromasi dalam sebuah mata rantai produksi, mulai dari awal hingga desain, produksi, pelayanan, hingga perbaikan. Konsep tersebut memanfaatkan kemajuan teknologi.
“Industri 4.0 bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pabrikan dan mengurangi waktu pemasaran, termasuk menekan biaya keseluruhan. Kemunculan Industri 4.0 dilandasi dari banyaknya tantangan yang dihadapi para pelaku manufaktur seiring dengan tuntutan ekonomi dunia yang makin kompetiti,” kata Thomas.
Pada saat pameran, penyelenggara berasama VDMA akan menjelaskan kepada para pengunjung tentang konsep Industri 4.0 melalui Technology Lounge. Di sana, akan dihadirkan contoh-contoh solusi pada mesin pengemasan dan proses engineering. “Selain itu, kami juga akan menghadirkan tema-tema menarik lainnya, seperti Innovationparc, yang menghadirkan ide-ide segar dan solusi pengemasan yang dirancang untuk menjaga kualtias makanan dan mengurangi sampah,” tutupnya.