Presiden Jokowi meminta warga untuk melakukan menjaga jarak
sosial (social distancing) atau menghindari kerumuman dalam ruang dan kegiatan
di luar ruangan dan melakukan pekerjaan dari rumah serta sekolah dari rumah.
Untuk mengetahui kegiatan responden di sekitar Jawa dan kota-kota tertentu di luar pulau selama pandemi Covid-19, JAKPAT melakukan survey untuk mengetahui perspektif orang Indonesia terhadap tentang menjaga jarak sosial dan reaksi sehari-hari mereka atas wabah Covid-19.
Selain itu, survey dilakukan untuk memahami persepsi
responden tentang karantina sendiri yang dianggap efektif dalam mengurangi
penyebaran covid-19.
Survei ini melibatkan 1.871 responden JAKPAT di Jabodetabek,
kota-kota di Jawa (di luar Jabodetabek) dan beberapa kota di luar Jawa.
Pengambil contoh dilakukan dengan menggunakan metode sampling probabilitas
dengan marjin kesalahan di bawah 3%.
Kuisioner didistribusikan melalui aplikasi seluler JAKPAT dan dilakukan selama 4 hari (18-21 Maret, 2020). Jadi data yang disajikan dalam laporan ini adalah hasil survei yang dilakukan pada 18-21 Maret 2020, sehingga perubahan tren atau data terkait dengan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia akan diperbarui dalam laporan survey yang akan datang.
Proporsi terbesar pada survei ini adalah karyawan (40%), diikuti oleh wiraswasta (26%), siswa (16%), dan ibu rumah tangga (12%).
Sampai survei ini dilakukan (March 18-21, 2020), karyawan dan pekerja lepas / pengusaha di luar Jawa dan daerah Jawa (di luar Jabodetabek) cenderung masih dilakukan kegiatan mereka seperti biasa. Semua siswa sedang mengerjakan kelas online dari rumah.
Secara umum, responden setuju dengan jarak sosial karena
dapat mengurangi jumlah orang yang dicurigai. Berdasarkan wilayah, sebagian
besar responden dari luar Jawa cenderung tidak setuju dengan jarak sosial dari
pada responden dari daerah Jawa (di luar Jabodetabek).
Segmen yang memiliki tingkat ketidaksepakatan tertinggi
terhadap jarak sosial dan karantina adalah wiraswasta. Itu terjadi karena
segmen ini memiliki dampak paling besar dari jarak sosial & karantina
sendiri.
Responden cenderung menghindari kegiatan di luar ruangan di
tempat-tempat umum selama wabah seperti mal, transportasi umum, dan acara.
Sementara itu, segmen siswa cenderung menghindari nongkrong di kafe dibandingkan
dengan kegiatan lain.
Ibu rumah tangga cenderung khawatir tentang kegiatan
anak-anak mereka di taman bermain. Sementara itu, 20% responden yang cenderung
tidak setuju dengan jarak sosial mempertimbangkan untuk terus melakukan
kegiatan "normal" mereka. Mereka terus melakukan kegiatan sehari-hari
serta doa bersama.
Survey ini mendapati sebagian besar responden di hampir semua daerah lebih suka memasak sendiri atau menyiapkan makanan mereka di rumah. Membeli makanan dari restoran baik melalui aplikasi atau take-out atau makan di sebagian besar dilakukan di Jawa (di luar Jabodetabek).
Ini mungkin karena wilayah Jabodetabek menjadi pusat penyebaran...