Sukses melempar inovasi terbarunya lewat layanan broadband super-cepat 10 Mbps di tahun 2009 dan 30 Mbps di tahun 2012, melatarbelakangi First Media untuk meluncurkan kembali layanan broadband internet teranyarnya, FastNet 100 Mbps, pada awal September ini (3/9).
Diungkapkan CEO First Media-LinkNet Ted Schremp, target market FastNet 100 Mbps memang sangat niche. Yaitu, keluarga yang butuh high speed di rumah hunian mereka, misalnya keluarga dari para profesional muda atau pengusaha yang seringkali bekerja di rumah dan butuh kecepatan internet untuk memenuhi kebutuhan bisnis atau kerja mereka.
First Media merilis layanan broadband internet teranyarnya, FastNet 100 Mbps, pada Selasa (3/9) di Jakarta.
"Produk sebelumnya, penetrasinya sudah mencapai 30-40 persen. Untuk itu, dengan diluncurkan produk terbaru ini, FastNet 100 Mbps, kami berharap ada kenaikan penjualan atas total First Media sebesar 20-25 persen tiap bulannya," patok Ted.
Dihadirkannya FastNet 100 Mbps menjadi penting bagi First Media, lantaran First Media—sebagai penyedia layanan TV berlangganan dan broadband internet di Indonesia—ingin memposisikan diri sebagai yang terdepan dalam hal kecepatan. Selain itu, saat ini telah terjadi kecenderungan meningkatnya kepemilikan berbagai perangkat elektronik.
"Keluarga saat ini banyak melakukan kegiatan online dengan melibatkan beberapa perangkat sekaligus di rumah. Efeknya, penting sekali bagi mereka untuk memiliki koneksi 100 Mbps, guna mendapatkan kemudahan dalam mengakses internet dengan jaringan nirkabel tanpa batas," Ted menegaskan.
Dibandrol dengan harga Rp 2.979.000, FastNet 100 Mbps menawarkan tiga bulan langganan percobaan gratis untuk 100 pelanggan First Media, dan bisa mendaftar secara online di www.firstmedia.com.
"Demi melengkapi layanan baru ini, kami juga memperkenalkan modem model baru, modem nirkabel DOCSIS 3.0. Solusi all-in-one ini akan memberikan jaminan bagi pelanggan untuk mengandalkan First Media sebagai penyedia layanan jaringan nirkabel one stop solution di rumah mereka," tutup Ted.