Unggulkan Budaya Riset, Surya University Diluncurkan

Mengedepankan budaya riset (research base) dalam setiap program pendidikannya, awal September 2013 ini Surya University resmi diluncurkan. Dijelaskan Pendiri sekaligus Rektor Surya University Yohanes Surya, masih sedikit perguruan tinggi di negara ini yang membudidayakan riset dan penelitian dalam program pendidikannya.

Menurutnya, justru pembudidayaan riset di lingkungan kampus merupakan langkah awal untuk mencapai visi Indonesia Jaya di tahun 2030. Oleh karena itu, sejak tahun kedua, mahasiswa diwajibkan melakukan riset dan boleh memilih riset di 68 research center yang sekarang ada di Surya University.

Resmi diluncurkan hari ini (3/9) di Tangerang, Banten, 1.300 mahasiswa Surya University angkatan 2013/2014 berkesempatan mendapatkan First Lecture dari Wakil Presiden RI Boediono, Menteri Pemuda dan Olahraga RI Roy Suryo, dan Kepala BKKBN Fasli Djalal.

"Keinginan untuk mendirikan universitas ini muncul karena melihat kenyataan bahwa Indonesia sangat sedikit melakukan riset. Bayangkan, di tahun 2010 paten Indonesia hanya punya 15 buah. Sementara malaysia bisa mencapai 302 paten, Jepang 32.156 paten, dan China mencapai 314 ribu paten. Dengan visi menjadi universitas berbasis riset inilah, maka Surya University didirikan," tegas Yohanes saat peluncuran, hari ini (3/9) di Tangerang, Banten.

Berbeda dengan kampus-kampus lainnya, sebagai kampus yang berbasis riset, menawarkan tiga fakultas yang terdiri dari sepuluh program studi. Ketiga fakultas itu adalah Fakultas Green Economy & Digital Communication, Fakultas Clean Energy & Climate Change, dan Fakultas Life Science.

Melalui sistem Trimester Plus, ditambahkan Yohanes, "Surya University juga menerapkan sistem pembelajaran modern dengan tablet komputer interaktif dan alat multimedia, sekaligus membaca e-books. Tablet komputer mahasiswa akan diisi dengan aplikasi-aplikasi yang edukatif dan konten-konten multimedia seperti video-video kuliah yang dapat diakses melalui aplikasi Learning Hub."

Menghadapi kompetisi yang ketat di sektor pendidikan, selain berbasis riset, Surya University juga mengedepankan tiga added value-nya. Yakni, dosen-dosen hebat, peneliti muda yang hebat sebanyak 200 orang, serta fasilitas yang bagus antara lain dengan bekerja sama dengan Gadjah Tunggal.

"Untuk mendapatkan mahasiswa hebat, kami saat ini sedang menggarap Olimpiade tingkat dunia seperti Olimpiade Fisika, Olimpiade Matematika, dan Olimpiade Kimia," lanjut Yohanes.

Buddy Tanasaleh, Vice President Director dan COO Gadjah Tunggal, mengungkapkan, saat ini, sudah lebih dari 100 juta ban diekspor oleh Gadjah Tunggal ke mancanegara. Dan dua tahun belakangan, Gadjah Tungga juga mulai menggarap pasar nasional.

“Untuk itu, kami ingin memajukan teknologi ban terkini, dengan bekerja sama dengan Surya University dalam bentuk jangka panjang. Antara lain, dengan mengembangkan riset-riset high technology bersama Surya University," paparnya.

Selain menggandeng Gadjah Tunggal lewat program beasiswa dan riset, Surya University juga bekerja sama dengan Samsung Indonesia melalui program digital kampus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)