Video iklan #PilihAman yang minggu lalu (18/9) diunggah Grab di akun Youtube maupun Facebook resminya, ternyata justru menuai kecaman dari berbagai netizen. Mereka yang telah menyaksikan iklan Grab tersebut, menyayangkan kreatif iklan yang mengeksplorasi konten disturbing picture. Persisnya, saat sang model iklan mempertontonkan adegan penuh luka akibat kecelakaan yang dialaminya.
Seperti biasa, isu negatif di era digital seperti sekarang selalu berdampak pada viral yang sangat cepat. Termasuk, kecaman netizen akan kampanye marketing Grab bertajuk #PilihAman pun berbuah viral negatif di social media.
Lantas, apa penjelasan manajemen Grab terkait iklan yang menuai kecaman publik tersebut? Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia, melalui jawaban tertulisnya kepada MIX menjelaskan, "Kampanye ‘Pilih Aman’ Grab ditujukan untuk mendorong kesadaran tentang bagaimana kita dapat meningkatkan standard keselamatan jalan di Indonesia. Kami harap video daring ‘Pilih Aman’ dapat menggugah pikiran masyarakat dalam hal ini mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap aspek keselamatan dan kualitas layanan kendaraan roda dua yang telah menjadi bagian dari aktivitas mereka sehari-hari."
Ia mengaku bahwa manajemen Grab telah melihat berbagai macam reaksi terhadap video iklan kampanye ‘Pilih Aman’. "Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan umpan balik kepada kami. Kami memahami bahwa video tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan dipandang mengerikan oleh sejumlah pihak. Kami harap masyarakat yang telah menyaksikan video ‘Pilih Aman’ dapat memahami bahwa tujuan kami bukanlah menakut-nakuti, tapi lebih kepada mengilustrasikan konsekuensi yang mungkin terjadi ketika kita mengkompromikan standar keselamatan," katanya beralasan.
Mediko pun mencoba membeberkan laporan yang dirilis Badan Kesehatan Dunia (WHO) tentang angka kecelakaan motor yang berakibat kematian di Indonesia, yang lebih tinggi dari angka rata-rata. Namun, masih banyak pengguna layanan kendaraan roda dua yang belum menjadikan faktor-faktor keselamatan seperti keterampilan mengemudi para pengemudi layanan kendaraan roda dua sebagai perhatian.
"Oleh karena itu, Grab menyadari pentingnya meningkatkan standard keselamatan jalan dan pelatihan berkendara aman di Indonesia. Video ‘Pilih Aman’ ini sengaja menggambarkan konsekuensi dari kecelakaan lalu lintas dan untuk mengingatkan semua pengguna jalan mengenai pentingnya berkendara aman," ia menegaskan.
Sebagai respon dari kecaman para netizen, Grab pun memilih untuk mengganti video iklan #PilihAman yang sudah diunggah pada minggu lalu. "Kami telah mengganti video tersebut dan berharap masyarakat dapat lebih fokus kepada pesan utama yang ingin disampaikan mengenai peningkatan keselamatan jalan bagi seluruh warga Indonesia," harapnya.
Sejatinya, menurut Mediko, kampanye ‘Pilih Aman’ bertujuan untuk menekankan dan menetapkan best practice standard keselamatan untuk layanan kendaraan roda dua dan mendorong industri layanan roda dua untuk menerapkan standard keselamatan yang paling mendasar. Misalnya, mewajibkan 100% pengemudi layanan kendaraan roda dua untuk memiliki SIM yang berlaku dan mengikuti pelatihan berkendara aman sebelum mereka dapat membawa penumpang.
"Grab berkomitmen untuk meningkatkan standard keselamatan secara menyeluruh dalam industri pelayanan kendaraan roda dua. Kami akan bekerja sama dengan para pengemudi ojek tradisional untuk meningkatkan keterampilan mengemudi mereka melalui pelatihan berkendara aman dalam kampanye ‘Pilih Aman’ fase berikutnya," tutupnya.