Selamat Tinggal Web Mobile, Selamat Datang Aplikasi

Dalam periklanan ada persaingan dalam penggunaan web seluler dan aplikasi native. Ada perusahaan yang lebih suka – dan ini hampir sebagian besar perusahaan -- menggunakan aplikasi web ketimbang native. Dalam beberapa tahun lagi, kalau perusahaan Anda masih menggunakan aplikasi web, bisa dipastikan ketinggalan. Ini karena saat ini web seluler mulai kalah di Asia Pasifik. Penelitian baru dari data periklanan mobile perusahaan Vpon menemukan bahwa 77% iklan mobile selama semester pertama 2017 dikirimkan melalui aplikasi mobile, bukan web mobile.

Di beberapa negara di Asia Tenggara, iklan web seluler merupakan bagian yang lebih kecil dari semua tayangan iklan mobile, menurut Vpon. Di Indonesia, misalnya, hanya 10% iklan yang dikirim di web seluler. Thailand memiliki pangsa iklan web mobile yang sama kecil dengan pangsa 15%, begitu juga Malaysia sebesar 18%.

Meskipun bukan bagian dari Asia Tenggara, India juga melihat sebagian kecil iklan yang dikirimkan di web seluler - hanya 14%. Sementara itu, Greater China (wilayah geografis yang mencakup China Daratan, Hong Kong dan Taiwan) memiliki persentase yang lebih besar dari iklan web mobile dibandingkan pasar lain di Asia Pasifik. Lebih dari sepertiga iklan mobile di China dikirim melalui web, dan jumlahnya mencapai 42% di Hong Kong.

Menariknya, sebuah penelitian pengguna smartphone di seluruh dunia yang dilakukan oleh Interactive Advertising Bureau (IAB) pada Mei lalu menemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam respon konsumen antara kedua jenis iklan tersebut. Misalnya, iklan pada aplikasi seluler menghasilkan tanggapan dari 47% responden. Itu hanya sedikit lebih tinggi dari tingkat respons 45% di antara mereka yang mengalami iklan di web seluler.

Demikian pula, penelitian tersebut menemukan bahwa 90% pengguna smartphone mengingat iklan web seluler dalam beberapa hari, sementara jumlah yang hampir sama, 86%, mendapatkannya dari iklan aplikasi seluler. Data Vpon juga mengungkapkan bahwa sebagian besar iklan yang disajikan di kawasan Asia Pasifik adalah format tampilan yang lebih lama. Bahkan, 53% iklan mobile yang dilayani pada paruh pertama 2017 adalah iklan banner, sementara 36% adalah pengantara.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)