Beberapa bulan sebelum pencapaian wisata halal, tepatnya pada 17 September 2016, Provinsi Sumbar juga menjadi pengisi acara utama Vida Florida di Orlando Fashion Square Mall, Florida. Event yang diberi judul “West Sumatera: Journey to Discovery” tersebut diselenggarakan oleh Vida Florida, sebuah organisasi nirlaba masyarakat Indonesia di Florida yang punya misi memperkenalkan satu per satu provinsi-provinsi yang ada di Indonesia dengan sejarah, seni dan budaya, tempat-tempat wisata hingga kuliner khasnya. Sambutan masyarakat setempat dilaporkan sangat hangat dan memberi apresiasi atas budaya Minang yang penuh warna serta kulinernya yang eksotis. “Saya suka pakaian-pakaian para penarinya yang warna-warni. Makanan-makanan yang disajikan pun enak sekali," demikian komentar Pauline Ho, Wakil Presiden dari YESS (Youth Enrichment and Senior Services) Center, pemilik gedung tempat Vida Florida mengadakan event.
Bukan hanya dalam dua event tersebut, Pemerintah Sumbar melakukan promosi agar potensi wisata mereka mendunia. Dua tahun sebelumnya, mereka menjamu dan memfasilitas liputan “Fam Trip Visit Indonesia” yang dilakukan lima wartawan Saleem Media dari Timur Tengah. Kelima wartawan itu mengajukan izin liputan untuk mengangkat sejumlah potensi objek wisata di Kota Padang, Bukittinggi, Agam, Padang Panjang, Tanahdatar, dan 50 Kota guna memenuhi permintaan informasi dari masyarakat Timur Tengah. Enam Kabupaten dan Kota yang mereka kunjungi tersebut disebutkan sudah tersohor dan menjadi pilihan pengunjung asal Timur Tengah yang ingin berekreasi. Tak hanya mengangkat soal keindahan dan kekayaan panorama wisata alam Sumbar, Saleem Media juga meliput soal kerukunan umat beragama di Minangkabau.
Semua hasil liputan ditayangkan pada Juli 2014, dengan target pasca hari raya Idul Fitri, warga Timur Tengah banyak yang berkunjung ke lokasi yang dijadikan objek pengambilan gambar kelima wartawan tersebut. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar merespon kegiatan tersebut dengan menyediakan berbagai sarana yang diperlukan.
Tak hanya ke luar, Pemda Sumbar juga agresif memasarkan destinasi wisatanya kepada wisatawan dalam negeri. Akhir November tahun lalu, MIX Marcomm diundang dalam “Sumbar Expo 2016” yang diadakan di Cikapundung River Spot Bandung, Jawa Barat, yang juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Mengambil tema “West Sumbar: Unique in Diversity”, event itu tidak hanya menjadi ajang promosi wisata, namun juga mengetengahkan potensi unggulan Sumbar dari sektor investasi Perdagangan dan Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM).
Menurut Irwan, Sumbar Expo diadakan di Bandung karena sektor pariwisata dan kuliner Jabar hampir sama dengan pasar Sumatera Barat. Dari sisi UMKM, Bandung terkenal sebagai salah satu pusatnya inovasi dan kreativitas yang tinggi di indonesia.
Kegiatan Sumbar Expo 2016 merupakan event tahunan yang sudah berjalan sejak 2011. Sebelumnya, penyelenggaraan expo diadakan di Jakarta dan Bali. Irwan berharap Expo di Bandung ini tidak hanya dihadiri warga Jabar, melainkan juga dapat memancing perhatian perwakilan negara sahabat di Bandung, atase ekonomi, dan investor negara-negara sahabat.
Koordinasi Masterplan Wisata Pemda
Akhir tahun lalu, Wakil Gubernur Nasrul Abit menyatakan bahwa pada 2017 Pemda akan semakin fokus promosi sektor pariwisata berbasis Halal Tourism ke dalam dan luar negeri. Maklum saja, selain kemenangan dari WHTA itu, tahun lalu provinsi ini juga meraih predikat sebagai Destinasi Wisata Halal Nasional 2016 pada Kompetisi Pariwisata Halal Nasional yang diadakan oleh Kementrian Pariwisata.
Pengembangan wisata halal dinilai sejalan dengan falsafah adat Minang “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah.” Setelah Sumbar dinyatakan menang dalam kompetisi WHTA, Irwan menyatakan tidak ada alasan untuk menunda percepatan pengembangan wisata di Sumbar. Melalui koordinasi teknis yang intensif, 19 Pemda yang ada di Sumbar telah menyiapkan masterplan pengembangan pariwisata daerahnya, terutama pembenahan infrastruktur. Untuk keperluan ini provinsi membantu anggaran sebesar 40% dari kebutuhan pembenahan infrastruktur agar sesuai standar.
Langkah ini menjadi perhatian utama Pemprov agar upaya promosi yang dijalankan tidak mubazir. Promosi yang tidak sesuai kenyataan, mudah dimengerti, akan memberikan efek negatif jika wisatawan kecewa karena infrastruktur pariwisata yang menjadi tanggungjawab Pemda tidak memadai. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumbar sampai November tahun lalu mencapai 44.461 orang atau tumbuh tipis 2,32% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kota Padang sebagai Ibukota Provinsi menyambut program ini...