Dunia berubah. Kemajuan teknologi Internet, mobile dan jejaring telah mengubah dunia dan mendekatkan orang-orang menjadi satu persaudaraan tetangga yang besar. Orang dapat terhubung satu sama lain secara langsung dan terus-menerus membentuk sebuah komunitas.
Lokasi geografis kini bukan lagi halangan untuk berdiskusi, ngrumpi dan menyamaikan asirasi. Konektivitas benar-benar memungkinkan warga di pelosok dunia terlibat. Dunia bisnis tidak terkecuali. Di hampir semua industri, teknologi telah menurunkan biaya, menciptakan produk, mengakses pasar, dan membangun infrastruktur.
Dulu sebelum ada sosial media, orang harus bertemu tata muka satu sama lain. Social technology seperti Facebook, Youtube, Twitter, dan sebagainya, telah memudahkan konsumen terhubung satu dengan lainnya.
Ini makin meratakan “lapangan bermain" sehingga memungkinkan perusahaan kecil untuk bersaing. Sumber-sumber baru kompetisi bermunculan di bagian lain dunia. Langkah evolusi cepat ini menjadi realitas baru, dan perusahaan berebut untuk tetap berada di depan di arena persaingan.
Bagi pemasar atau pelaku marketing communications, situasi ini juga menguatkan kesadaran bahwa teknologi memang banyak menyediakan alat-alat baru dan peluang, tetapi orang tetap penting. Jika mereka merasa memiliki hubungan pribadi dengan merek merek, mereka setia. Itu sebabnya komunitas pelanggan, karyawan, dan pemegang saham menjadi sangat penting.
Saat ini, komunitas berkembang tidak hanya memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan atau merek, tetapi juga keuntungan adaptasi sekaligus membuat taruhannya lebih tinggi dari sebelumnya dengan makin bertumbuhnya media sosial. Akses yang lebih besar dan transparansi telah menempatkan pelanggan di kursi pengemudi.
Konsumen sekarang memiliki kekuatan untuk meneliti dan mengkaji perusahaan atau merek terlebih dulu sebelum membuat keputusan pembelian dan menyiarkan pendapat mereka kepada dunia. Kesalahan bisnis tidak lagi dapat disapu atau disembunyikan di bawah karpet dengan PR besar atau kampanye periklanan.
Namun merek bisa mendapatkan keuntungan dari perubahan ini.
Komunikasi yang terbuka melalui media sosial untuk layanan pelanggan yang responsive makin mudah, sehingga tak berlebihan bila orang mengatakan bahwa era digital memungkinkan perusahaan untuk berhubungan dengan publik. Dengan beberapa klik keyboard, perusahaan dapat mengakses banyak data mulai dari 'reaksi, kebiasaan, perilaku, kebutuhan, dan keinginan pelanggan. Informasi ini sangat penting dan makin relevan di lautan persaingan.
Fenomena ini makin mengukuhkan tesis bahwa merek sangat penting dalam membangun hubungan konsumen, dan memastikan keberhasilan bisnis jangka panjang. Para manajer pemasaran kini kian menunjukkan minatnya dalam manajemen ekuitas merek sebagai sarana untuk membangun hubungan konsumen jangka panjang.
Persoalannya adalah konsumen saat ini sangat skeptis terhadap merek.
Fenomena ini berjalan seiringan dengan kian meredupnya nilai media tradisional dan kelesuan ekonomi yang terjadi sekarang. Ini memberikan sinyal bahwa kedua wilayah terkait dengan pengidentifikasian konsumen dengan merek dan penciptaan komunitas merek menjadi kian besar kepentingannya bagi manajemen merek.
Komunitas merek adalah salah satu instrumen yang membantu...