Di India, Unilever menggunakan metode ini untuk memahami kebiasaan masyarakat pedesaan dalam menggunakan sabun. Mereka menemukan bahwa sabun dianggap barang yang kurang penting dibandingkan kebutuhan lain seperti makanan.
Dengan pemahaman ini, Unilever menciptakan kampanye edukasi tentang pentingnya mencuci tangan demi kesehatan keluarga, yang berhasil meningkatkan kesadaran sekaligus penjualan produk.
Pemahaman yang mendalam melalui Verstehen juga dapat diterapkan untuk menciptakan pengalaman konsumen yang bermakna. Nike, melalui kampanye "Just Do It," berhasil memahami motivasi mendasar konsumen untuk mengatasi batasan diri dan mencapai tujuan pribadi. Dengan menargetkan emosi ini, Nike menciptakan merek yang tidak hanya menjual produk olahraga, tetapi juga inspirasi dan semangat.
Penerapan Verstehen dalam pemasaran juga mencakup metode seperti wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis media sosial untuk memahami bagaimana konsumen berinteraksi dengan merek.
Semua ini dilakukan untuk menggali makna di balik perilaku konsumen, yang sering kali tidak dapat diungkapkan melalui survei atau data statistik saja. Data kuantitatif memang penting, tetapi tanpa interpretasi berbasis konteks manusia, data ini tidak dapat sepenuhnya menjelaskan keputusan konsumen.
Pendekatan ini menjadi semakin penting di era digital, di mana konsumen memiliki lebih banyak pilihan dan harapan akan pengalaman yang personal. Studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa merek yang memahami emosi dan perspektif konsumen memiliki tingkat loyalitas yang jauh lebih tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa kesuksesan dalam pemasaran tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk, tetapi juga oleh kemampuan merek untuk membangun hubungan emosional yang kuat.
Dengan menggunakan pendekatan Verstehen, pemasar dapat menciptakan strategi yang tidak hanya relevan secara fungsional tetapi juga bermakna secara emosional. Ini membantu merek untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga menciptakan pengalaman yang tak terlupakan, yang pada akhirnya membangun loyalitas jangka panjang.
Pemasaran yang berlandaskan pemahaman mendalam terhadap konsumen ini memberikan merek keunggulan kompetitif di pasar yang semakin kompleks dan dinamis.
REFERENSI
Patton, M. Q. (2015). Qualitative research & evaluation methods: Integrating theory and practice (4th ed.). SAGE Publications, Inc