Gandeng LSPR, Instituto Nebrija dan LSPR Perkenalkan Budaya dan Bahasa Spanyol

Sejak membuka kelas bahasa Spanyol pertamanya di Indonesia melalui naungan London School of Public Relations (LSPR) pada April 2018, Instituto Nebrija-Jakarta yang merupakan cabang dari Universitas Nebrija di Madrid, telah memiliki 160 siswa dari level pemula hingga menengah.

Guna mengapresiasi antusiasme dan dedikasi para siswa Indonesianya selama setahun itu, Nebrija menggelar kegiatan Malam Akbar atau Gran Noche 2019 pada akhir Juni ini (29/6) di Prof. Dr. Djajusman Auditorium and Performance Hall, LSPR Kampus Sudirman Park. Band dan dance team dari LSPR turut memeriahkan kegiatan itu.

Melalui kegiatan itu, Nebrija meng-highlight pertunjukan tari dan kompetisi salsa dari The Ibero-American Association (AIA). Para undangan yang hadir juga berkesempatan menikmati hidangan khas Spanyol dan Indonesia, seperti tortilla aioli, gambas al ajillo, dan tampah jajanan pasar tradisional.

Sebagai puncaknya, semua siswa Nebrija yang hadir mengikuti kuis interaktif online yang berhadiah study tour ke Universitas Nebrija di Madrid selama seminggu pada bulan September 2019. Satu pemenang yang beruntung akan mendapatkan tiket pesawat pulang pergi serta bantuan aplikasi visa, mengikuti kelas bahasa Spanyol intensif bersertifikat, tinggal bersama keluarga setempat, dan berkunjung ke berbagai atraksi wisata di Madrid dan sekitarnya. Untuk memenangkan grand prize ini, para siswa harus menjawab 50 pertanyaan seputar bahasa, budaya, dan negara Spanyol serta Amerika Latin.

Dikatakan Pilar Alcover, Direktur Pusat Studi Hispanik Universitas Nebrija-Madrid, ada banyak keuntungan yang bisa didapat masyarakat Indonesia dengan belajar bahasa Spanyol. “Bahasa Spanyol adalah bahasa dengan 480 juta penutur asli di dunia, terbanyak kedua setelah bahasa Mandarin, serta merupakan bahasa resmi di 21 negara dan 3 benua. Dari sudut pandang ini, berinvestasi dalam bahasa Spanyol berarti komitmen yang jelas terhadap keterbukaan ekonomi, sosial dan budaya untuk dunia yang semakin mengglobal."

Hal itu juga yang menjadi alasan LSPR untuk menggandeng Nebrija sebagai rekanan strategik bidang akademis. Setahun sudah LSPR bekerja sama dengan Instituto Nebrija menyediakan kursus bahasa Spanyol. Hal itu sangat mendukung peningkatan kualitas mahasiswa LSPR supaya unggul dalam berkompetisi di era globalisasi.

"Bahasa adalah faktor penting untuk berkomunikasi dengan baik dan menghasilkan pengertian dua arah. Kamibberharap, selain misi kebudayaan, ke depannya LSPR dan Nebrija mampu berkomunikasi dalam lebih banyak hal, di antaranya membangun hubungan dengan lebih banyak pihak,” tutur Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, Pendiri dan Direktur utama LSPR-Jakarta.

Tidak hanya di kampus LSPR, antusiasme masyarakat Indonesia akan bahasa Spanyol dan budaya Hispanik juga terlihat dari kehadiran komunitas Dime Por Qué atau DxQ. “Bahasa dan budaya adalah hal yang paling menarik untuk dipelajari oleh semua kalangan dari semua usia. Dalam wadah komunitas, proses belajar jadi lebih menyenangkan dan mudah. Apa lagi karakter budaya Hispanik begitu hangat dan meriah, mirip budaya Indonesia,” timpal Yoshi Sanjaya, Co-Founder Dime Por Qué.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)