AI Generatif Jadi Salah Satu Tren Teknologi di 2024

MIX.co.id - Artificial Intelligence (AI) Generatif diprediksi akan menjadi tren teknologi ke depannya. Mengingat, AI Generatif dapat digunakan dalam meningkatkan kinerja bisnis perusahaan di berbagai industri. Antara lain, AI Generatif dapat dimanfaatkan untuk customer service, marketing, menciptakan konten, perencanaan dan analisis bisnis, supply chain, product development, dan sebagainya.

Tren tersebut juga diperkuat dengan besarnya market size AI Generatif di Indonesia. Pada tahun 2023, pasarnya diperkirakan akan tumbuh sebesar 24,4 persen, dengan market size yang mencapai US$ 212,6 juta. Demikian diungkapkan President Director IBM Indonesia Roy Kosasih, pada konferensi pers yang digelar hari ini (13/12), di Jakarta.

Pada kesempatan itu, Roy pun membeberkan lima top tren teknologi pada 2024 mendatang. Pertama, AI menjadi hal yang utama, bukan lagi sebagai pilihan. Hal itu diperkuat dengan hasil studi yang mengungkapkan bahwa 75% CEO di dunia mengatakan bahwa keunggulan kompetitif tergantung pada siapa yang memiliki AI generatif paling canggih. Sayangnya, di seluruh organisasi, lebih dari 60% masih belum mengembangkan pendekatan yang konsisten di seluruh perusahaan untuk AI generatif.

Kedua, orang yang menggunakan AI akan menggantikan orang yang tidak menggunakan AI. Hal itu ditandai dengan hasil studi yang mengungkapkan bahwa pada 2024, AI generatif akan berdampak pada hampir semua peran dan level organisasi. “Keberhasilan adopsi AI bergantung pada keterbukaan tim untuk menggunakan perangkat dan aplikasi AI baru. Para CEO memperkirakan bahwa 40% dari tenaga kerja mereka perlu keterampilan ulang saat mereka menerapkan AI dan otomatisasi selama tiga tahun ke depan. Pekerja harus mempercayai rekan AI baru mereka untuk menjalankan pekerjaan mereka,” katanya.

Ketiga, percakapan mengenai data bukan sekadar istilah TI (Teknologi Informasi), namun merupakan bagian dari pengambilan keputusan oleh C-level. Terbukti, organisasi atau perusahaan yang mampu memonetisasi big data yang terpercaya dan berkualitas tinggi menyadari lonjakan dua kali lipat ROI (Return of Investment) dari kemampuan AI mereka dibandingkan organisasi yang tidak melakukannya.

Keempat, model operasi beradaptasi terhadap situasi. Membangun fleksibilitas dalam model operasional AI sangat penting agar Organisasi atau perusahaan dapat bertahan dan menjadi lebih kuat. Dan 2024, dasbor berkemampuan AI generatif menjadi lebih canggih, sehingga memungkinkan visibilitas dan responsif terhadap rangkaian risiko yang terus berkembang.

Kelima, ekosistem bukan bagian dari strategi, tetapi justru ekosistem adalah strateginya. Ketika perusahaan membangun kepercayaan dengan pelanggan mereka, ekosistem dapat membantu atau sebaliknya, justru merugikan. Pada 2024, ekosistem akhirnya berevolusi, dari kumpulan entitas yang terpisah, kemudian bersatu untuk mencapai tujuan yang terpisah, tetapi selaras.

Menjawab tren tersebut, pada 2023, IBM merilis Watsonx, platform data dan AI yang dapat membantu bisnis memanfaatkan peluang AI untuk bisnis. Platform tersebut terdiri dari tiga produk, yakni Watsonx.ai studio untuk model fondasi baru, AI generatif, dan pembelajaran mesin; WatsonX.Data Fit-for-Purpose Data Store, dibangun di atas arsitektur Lakehouse yang terbuka; dan Watsonx.governance yang merupakan perangkat tata kelola untuk mempercepat alur kerja AI yang dibangun dengan tanggung jawab, transparansi, dan kemampuan menjelaskan.

Lebih jauh Roy menjelaskan, untuk menerapkan atau mengadopsi AI dalam proses bisnis, kemampuan SDM (Sumber Daya Manuasia) harus di-upgrade. Sebuah studi IBM mengungkapkan bahwa 40% eksekutif yang disurvei di ASEAN perlu melatih kembali tenaga kerja mereka sebagai hasil dari penerapan AI dan otomatisasi selama tiga tahun ke depan. Selain itu, Studi CEO IBM 2023 mengungkapkan tantangan utama yang menyebabkan resistensi perusahaan dari manfaat AI, ini termasuk kurangnya keterampilan dan keahlian AI yang diperlukan.

Oleh karena itu, untuk membantu menutup kesenjangan keterampilan AI global, IBM baru-baru ini mengumumkan komitmen untuk melatih dua juta pelajar dalam AI pada akhir tahun 2026. Untuk mencapai tujuan ini, IBM memperluas kolaborasi pendidikan AI dengan universitas secara global, berkolaborasi dengan mitra untuk memberikan pelatihan AI kepada pelajar dewasa, dan meluncurkan kursus AI generatif baru.

“IBM membuka IBM Academy for Hybrid Cloud dan AI untuk membantu mempercepat aspirasi Roadmap Ekonomi Digital Indonesia untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan keterampilan teknis teknologi dan profesional di Asia Tenggara,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)