Bagaimana Robin Hood Menginspirasi Marketing?

Pernahkah Anda melihat Robin Hood dengan jubah hijau dengan potongan lebar dan panjang menyentuh lantai, berkerah lebar dan lengan panjang yang longgar? Anda melihat busana itu di novel apa? Pernah pulakah Anda melihat busana hijau Lincoln yang yang dikenakan Robin Hood namun ditambahi dengan topi bulu merah?

.

Dalam mitologi rakyat modern, karakter Robin Hood sering dibentuk dan digambarkan oleh masyarakat secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka sebagai khalayaknya. Awalnya, Robin Hood adalah seorang petani yang menghantui Hutan Barnsdale, bukan Sherwood, dan bukan seorang bangsawan yang salah dipenjarakan. Dia baru menjadi tokoh Inggris biasa atau Saxon yang melawan penindas Norman setelah Sir Walter Scott mengenakan kostum khasnya dalam novel Ivanhoe.

Robin Hood asli -- yang merupakan cikal bakal dari tokoh Batman, Zorro, dan Scarlet Pimpernel -- adalah seorang penjahat lepas yang kadang-kadang mengenakan pakaian hijau Lincoln. Di lain cerita, Robin Hood juga sering digambarkan mengenakan topi hijau, celana pendek cokelat, sepatu kulit yang cukup panjang, dan busur panah.

Beberapa adaptasi modern dari karakter Robin Hood mungkin menambahkan atau mengubah beberapa aksesoris dan kostum, tergantung pada interpretasi dan kebutuhan produksinya. Dalam novel "The Merry Adventures of Robin Hood" karya Howard Pyle misalnya, Robin Hood digambarkan memakai pakaian hijau Lincoln yang ditemani dengan topi bulu merah.

Di novel "The Outlaws of Sherwood" karya Robin McKinley, Robin Hood digambarkan mengenakan pakaian hijau Lincoln yang terbuat dari kain tebal, serta ikat pinggang yang terbuat dari kulit. Di samping itu, di beberapa adaptasi film dan televisi, Robin Hood juga sering digambarkan mengenakan topi bulu dengan pakaian yang terbuat dari bahan kulit.

Dalam interpretasi modern, karakter Robin Hood bisa mengalami beberapa perubahan dalam aksesoris dan kostumnya, tergantung pada kebutuhan produksi dan interpretasi yang diambil. Meskipun pakaian hijau Lincoln tetap menjadi bagian yang paling konsisten dalam kostum Robin Hood, beberapa tambahan seperti topi bulu merah atau bahan kulit juga dapat ditambahkan untuk memberikan sentuhan baru pada karakter tersebut.

Dengan demikian, adaptasi modern dari karakter Robin Hood dapat memberikan interpretasi yang berbeda dan menarik bagi penonton atau pembaca. Bayangannya yang melintang sepanjang abad ini memberikan wawasan tentang bagaimana pemahaman tentang tata tertib, kehormatan, dan keadilan telah berubah seiring waktu.

Dalam konteks marketing, pandangan dan nilai-nilai masyarakat terhadap marketing juga mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Pada masa lalu, pemasaran mungkin lebih berorientasi pada penjualan dan profit, namun sekarang masyarakat lebih peduli dengan nilai-nilai sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan dan pemasar harus menyesuaikan diri dengan perubahan nilai-nilai dan preferensi masyarakat untuk tetap relevan dan efektif dalam pemasaran mereka.

Tahun 2006, Katya Andresen menulis buku “Robin Hood Marketing: Stealing Corporate Savvy to Sell Just Causes” (John Wiley & Sons, Inc.). Di buku itu, Andresen menawarkan pandangan baru tentang pemasaran untuk tujuan amal. Buku itu juga membahas tentang bagaimana organisasi nirlaba dapat memanfaatkan strategi pemasaran yang efektif untuk menciptakan perubahan sosial yang positif.

Dalam konteks ini organisasi nirlaba perlu mengadopsi pendekatan yang mirip dengan Robin Hood, yaitu mengambil keahlian pemasaran dari perusahaan besar dan menerapkannya untuk tujuan yang lebih mulia. Dalam mitologi rakyat, Robin Hood dan pengikutnya digambarkan sebagai pencuri harta para bangsawan yang lewat di hutan dan memberikan hasil rampokannya kepada para petani yang miskin dan membutuhkan.

Robin Hood dianggap sebagai seorang penjahat oleh para petinggi pada zamannya, tapi bagi orang miskin Robin Hood dipandang sebagai pahlawan karena dia membela kepentingan mereka dan membantu mengurangi kesenjangan sosial antara kelas atas dan kelas bawah.

Cerita tentang Robin Hood telah menginspirasi banyak karya sastra dan film di seluruh dunia. Deikian pula, seperti yang dilakukan Andresen, dalam konteks pemasaran, organisasi amal bisa mengadopsi strategi yang dijalankan perusahaan besar. Cara perusahaan besar yang bisa diadopsi antara lain bagaimana mereka bisa meningkatkan daya tarik dan kesadaran merek, menggalang dukungan relawan, dan penggalangan dana secara finansial.

Pages: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)