marcomm

Katya Andresen adalah seorang penulis dan pengusaha sosial yang telah bekerja di berbagai organisasi nirlaba dan menerbitkan beberapa buku di bidang pemasaran untuk tujuan amal. Selain "Robin Hood Marketing: Stealing Corporate Savvy to Sell Just Causes," Andresen juga menulis "And What About College?: How Homeschooling Can Lead to Admissions to the Best Colleges & Universities" dan "Nonprofit Marketing Guide: High-Impact, Low-Cost Ways to Build Support for Your Good Cause."

Bagaimana cara meningkatkan kesadaran merek? Misalnya, dengan memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk mengembangkan kampanye pemasaran kreatif dan efektif. Media sosial dan platform digital dapat dihgunakan untuk memperkenalkan atau menyampaikan pesan-pesan pemasaran dan pendukung.

Misalnya, untuk meningkatkan kesadaran merek dan mendapatkan pendanaan tambahan, ketika organisasi amal menyediakan merchandise yang menarik dan berkualitas tinggi, media sosial dan platform digital bisa digunakan untuk menyampaikannya kepada publk yang yang ditarget. Itu juga dilakukan oleh perusahaan berorientasi pada keuntungan skala besar ketika mereka berusaha meningkatkan kesadaran (awareness) tentang petusahaan atau merek produknya.

Demikian pula, ketika organiasi sosial mengadakan acara atau kampanye yang menarik perhatian masyarakat dan memungkinkan partisipasi relawan, seperti penggalangan dana atau aksi sosial, kegiatan itu juga dbisa disebarkanluaskan melalui media sosial dan platform digital.

Intinya, organisasi nirlaba perlu mengadopsi pendekatan yang mirip dengan Robin Hood, yaitu mengambil keahlian pemasaran dari perusahaan besar dan menerapkannya untuk tujuan yang lebih mulia. Robin Hood juga selalu menyebarkan kebaikan melalui pengikut-pengikutnya, tanpa menampilkan diri dalam bentuk aslinya. Dia dan pengikutnya selalu mempertontonkan kebaikan kepada masyarakat sebagai ajakan kepada masyarakat untuk melakukan kebaikan.

Dalam konteks organisasi yang bergerak di bidang amal, langkah itu berdampak pada dukungan dan pengembangan mengembangkan merek yang kuat dan mudah dikenali. Masyarakat dapat dengan mudah mengidentifikasi dan mengingat organisasi nirlaba tersebut sehingga rela memberikan dukungan baik finansial maupun dalam bentuk lainnya.

Dalam konteks modern, organisasi bisa  memanfaatkan data dan analisis untuk memahami perilaku dan preferensi target pasar yang lebih baik, sehingga kampanye pemasaran dapat disesuaikan dengan lebih baik. Demikian pula, organisasi juga perlu menumbuhkan relasi dan jaringan dengan pengaruh dan pemimpin masyarakat, yang dapat membantu memperluas jangkauan dan meningkatkan dukungan terhadap tujuan organisasi nirlaba

Andresen juga membahas pentingnya berkomunikasi dengan audiens yang ditargetkan dengan cara yang kreatif dan berfokus pada dampak yang ingin dicapai. Buku ini menyajikan konsep dan contoh kasus yang berguna bagi organisasi nirlaba, para fundraiser, dan pemasar yang ingin menciptakan perubahan sosial melalui kampanye pemasaran yang efektif.

Marketing dan Etika

Hal lain yang menarik dalam buku itu adalah gagasan tentang moralitas dalam pemasaran. Moralitas dalam pemasaran mengacu hubungan antara etika dan pemasaran dalam mempromosikan tujuan sosial atau amal.

Artinya dalam kontek pemasaran amalpun, pemasar perlu melakukannya secara progfesional dan etis, bukan dengan memanipulasi (halaman 9). Disini, Andresen juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan kejujuran dalam pemasaran untuk mempertahankan kepercayaan dan kesetiaan pelanggan.