Bantah Harga Rokoknya Naik Drastis, Ini Klarifikasi dari Sampoerna

Isu kenaikan harga rokok yang mencapai Rp 50 ribu per bungkusnya mulai September 2016 ini, rupanya juga menerpa PT HM Sampoerna Tbk. Ditegaskan Elvira Lianita, Head of Regulatory Affairs, International Trade and Communications PT HM Sampoerna Tbk, “Kenaikan harga secara drastis atas produk-produk PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) adalah informasi yang tidak benar yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.”

Pabrik-rokok-HM-Sampoerna-Djisamsoe-1-lumajang

Berdasarkan rilis klarifikasi yang diterima MIX hari ini (22/8), Elvira menerangkan bahwa kenaikan harga drastis maupun kenaikan cukai secara eksesif bukan merupakan langkah bijaksana. Sebab, setiap kebijakan yang berkaitan dengan harga dan cukai rokok harus mempertimbangkan seluruh aspek secara komprehensif.

“Aspek tersebut terdiri dari seluruh mata rantai industri tembakau nasional—dalam hal ini petani, pekerja, pabrikan, pedagang, dan konsumen. Sekaligus juga harus mempertimbangkan kondisi industri dan daya beli masyarakat saat ini,” papar Elvira.

Menurutnya, Kebijakan cukai yang terlalu tinggi justru akan mendorong naiknya harga rokok menjadi mahal, sehingga tidak sesuai dengan daya beli masyarakat. “Jika harga rokok mahal, maka kesempatan ini akan digunakan oleh produk rokok ilegal yang dijual dengan harga sangat murah dikarenakan mereka tidak membayar cukai,” lanjutnya.

Ia menambahkan, merujuk studi dari beberapa universitas nasional, dengan tingkat cukai saat ini, perdagangan rokok Ilegal telah mencapai 11,7 persen dan merugikan negara hingga Rp 9 triliun. Hal itu tentu kontraproduktif dengan upaya pengendalian konsumsi rokok, peningkatan penerimaan negara, dan perlindungan tenaga kerja.

Sementara itu, terkait dengan harga rokok di Indonesia yang dibandingkan dengan negara-negara lain, dikatakan Elvira, maka perlu dilakukan kajian yang menghitung daya beli masyarakat di masing-masing negara. “Jika kita membandingkan harga rokok dengan pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita di beberapa negara, maka harga rokok di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)