Branding Indonesia di CNA

Channel NewsAsia (CNA) menjadi satu-satunya saluran berita regional berbasis di Singapura yang kerap mempromosikan Indonesia ke lingkup global. Tak heran bila potensi Tanah Air yang kaya dengan keragaman budaya, sejarah, sumber daya alam hingga kekayaan kulinernya terekspos luas lantaran branding Indonesia di CNA.

“Terlebih dengan hadirnya Komunitas Ekonomi ASEAN, CNA benar-benar menghubungkan wilayah dengan negara-negara lain di Asia, dan Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara memainkan peran penting dalam kawasan ini,”ujar Sujadi Siswo, Koresponden Senior Channel NewsAsia, dalam keterangannya di Jakarta, baru-baru ini.

Lahir dan besar di Singapura, mantan Kepala Biro Indonesia ini dikenal karena peran pentingnya dalam memberikan liputan mendalam yang terjadi di Tanah Air, terutama politik dan nasional, dari Sabang sampai Merauke.

“Pada dasarnya, setiap hari saya bertugas melaporkan semua berita tentang Indonesia untuk CNA. Saya juga menangani proyek-proyek khusus, seperti laporan 30 menit dan dokumenter tentang Indonesia. Saya juga bertugas untuk mengkoordinasikan berbagai acara off-air di Indonesia,” papar peraih anugerah “Journalist of the Year 2010” oleh Media Corp.

Selama bertugas sebagai Kepala Biro Indonesia, dari tahun 2005 hingga 2015, Sujadi membagi waktunya antara Singapura dan Jakarta sebagai koresponden berita untuk CNA, yang merupakan bagian dari Media Corp – Singapura.

Bergabung dengan Media Corp sebagai presenter berita tahun 1989, saat masih kuliah di National University of Singapore. Dia bertugas menggarap berita tentang komunitas Melayu dan Muslim lokal untuk siaran berita berbahasa Melayu dan bahasa Inggris. “Saya mulai bepergian ke negara-negara Asia untuk melaporkan perkembangan politik di berbagai daerah. Saya sudah meliput Indonesia sejak tahun 1999,” kenangnya, yang kini berusia 52 tahun.

Dari penampilan fisik serta namanya, banyak orang yang menyangka kalau dirinya orang Indonesia, padahal Sujadi adalah Warga Negara Singapura. Hal ini karena ayahnya berasal dari Purbalingga, Jawa Barat, yang pindah ke Selangor, Malaysia tahun 1930-an dan menjadi bagian dari diaspora Indonesia, sedangkan ibunya berasal dari Johor.

“Saya memiliki pandangan yang sangat mendalam tentang Indonesia karena saya pernah tinggal di sini selama lebih dari 10 tahun. Ini saya implementasikan melalui pemberitaan Indonesia di CNA,” tandas Sujadi Siwo. (W Setiawan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)