FMCG Minus 1%, Lima Kategori Ini Alami Penurunan Penjualan

Kenaikan belanja iklan nasional yang mencapai 6% pada semester pertama 2017, persisnya menjadi Rp 82,1 triliun, rupanya tidak dibarengi dengan performa di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Menurut catatan Nielsen, penghematan telah dilakukan konsumen Indonesia terkait produk-produk FMCG yang mereka konsumsi.

Dikatakan Hellen Katherina, Executive Director Head of Media Business Nielsen Indonesia, penghematan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga produk FMCG yang melebihi kenaikan inflasi. Pada semester pertama 2017 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, pertumbuhan value (price) di sektor FMCG mencapai 5%. Padahal, kenaikan inflasi di semester satu 2017 hanya 4,4%. Sebaliknya, dari sisi volume (unit) justru minus 1%.

Indikasi penghematan konsumsi juga ditunjukkan dari menurunnya penjualan di sejumlah kategori yang terkait produk FMCG. Kategori Food misalnya, pada semester pertama 2017, sales volume-nya minus 0,7%. Selanjutnya, sales volume untuk kategori Beverages minus 3,1%, Personal Care minus 4,1%, Farmasitikal minus 8,1%, Rokok minus 2,3%, dan Household yang tidak mengalami pertumbuhan.

Meski mengalami penurunan penjualan, namun hampir semua kategori tersebut mengalami kenaikan value (price) serta belanja iklan. Pertumbuhan belanja iklan di kategori Personal Care umpamanya, naik 15%. Kemudian, diikuti oleh kategori Food yang naik 14%, Beverages naik 12%, Household naik 8%, Farmasitikal naik 8%, dan hanya Rokok yang minus 27%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)