Gandeng Desainer Didiet Maulana, Sasa Ciptakan Masker Kulinara

Perusahaan bumbu masak PT Inti Sasa (Sasa) berkolaborasi dengan Didiet Maulana, desainer dan founder IKAT indonesia, berinisitatif menciptakan masker dengan motif yang mempresentasikan kuliner Tanah Air. Masker tersebut diberi nama Kulinara (Kuliner Nusantara).

Kulinara sendiri bukanlah masker medis, jadi dalam penggunaannya adalah untuk masker kain yang dipakai di depan masker medis.

Marketing Director Sasa Inti Fenny Kusnaidy mengungkapkan, pihaknya mempersembahkan Kulinara sebagai salah bentuk apresiasi kepada para tenaga kesehatan (nakes) dokter, perawat, bidan, petugas rumah sakit, serta relawan pejuang di garis depan penanganan Covid-19. Kulinara menjadi bagian dalam pelaksanaan prokes di mana salah satunya adalah memakai masker.

“Kulinara juga diharapkan bisa menyemangati para tenaga medis dan relawan tersebut, sehingga mereka terus optimis bahwa perjuangan mereka akan menyelamatkan banyak orang,” papar Fenny dalam rilis yang diterima redaksi pada Kamis (26/8), di Jakarta.

Motif Kulinara didisain oleh Didiet Maulana, bertujuan sebagai pengingat bahwa di saat-saat seperti ini, makanan menjadi salah satu arti kebahagiaan dan memiliki arti tersendiri bagi setiap orang.

Kulinara hadir dengan warna, motif dan cerita yang menggambarkan betapa banyak ragam budaya rasa Indonesia dengan satu tema yang sama, yaitu kehangatan dan kebahagiaan.

Sementara Didiet Maulana mengatakan, kolaborasi dengan Sasa tercipta karena dua-duanya menjalani visi yang sama, yakni sama-sama berkreasi untuk rasa. Sasa berkreasi menciptakan rasa masakan dan membawa kekuatan citarasa lokal. “Demikian pula saya yang memiliki visi untuk menciptakan desain bercorak Indonesia untuk menumbuhkan rasa bangga akan negeri ini,” tuturnya.

Diakui, proses pembuatan masker berlangsung singkat. Diawali dengan proses brainstorm dengan tim Sasa untuk desain Kulinara, kemudian masuk ke proses produksi yang ternyata memakan waktu cukup lama karena semua tim yang terlibat dalam pembuatan masker ini berusaha berusaha bekerja dengan mentaati peraturan prokes.

Kulinara bukan masker medis, namun tetap bisa mendukung para nakes dalam keseharian mereka. “Saat mereka di jalan atau di luar area ruang kesehatan. Jadi hal ini harus bisa menjadi sesuatu yang dibanggakan,secara desain harus unik dan berbeda dari biasanya,” tandas Didiet. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)