Gandeng Medtronic, PERSI Gelar Edukasi Med-Verify

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) berkolaborasi dengan perusahaan teknologi medis global, PT Medtronic Indonesia, menggelar kegiatan edukasi Med-Verify. Kegiatan edukasi Med-Verify berupa pelatihan coding INA-CBG's untuk kalangan rumah sakit. INA-CBG's atau Indonesia Case base Groups adalah sistem yang menentukan tarif standard yang digunakan rumah sakit (RS) sebagai referensi biaya klaim ke sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Rangkaian kegiatan Med-Verify dimulai di Jakarta, pada hari ini (3/12), dalam acara Focus Group Discussion (FGD). Selanjutnya, pelatihan coding akan digelar di 14 rumah sakit di 11 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Medan, Padang, Palembang, Denpasar, Mataram, Makassar, serta Manado.

Ketua Umum PERSI dr. Kuntjoro Adi Purjanto M.Kes. menjelaskan, “PERSI sebagai wadah yang menaungi kalangan rumah sakit di Indonesia perlu mendukung rumah sakit yang menjadi mitra BPJS Kesehatan dalam mengimplementasikan JKN. Harapannya, agar ke depannya proses klaim bisa berjalan lebih lancar.”

Lebih lanjut ia menegaskan, Med-Verify merupakan bentuk kontribusi PERSI dan Medtronic untuk mengedukasi kalangan rumah sakit yang selama ini kerap menghadapi tantangan dalam melakukan coding. Kesalahan melakukan coding akan berdampak pada kelancaran proses klaim pada BPJS Kesehatan, sehingga selanjutnya akan mempengaruhi kondisi keuangan rumah sakit.

Ditambahkan dr. Kuntjoro, model pembiayaan era JKN yang menerapkan model pembayaran retrospektif untuk INA CBG's, memicu kebutuhan akan peningkatan kemampuan petugas rumah sakit memasukkan kode yang tepat untuk prosedur intervensi medis. Selain itu, keselarasan pemahaman antara dokter, manajemen rumah sakit, dan coders juga perlu diperbaharui terkait peraturan dan pedoman terbaru.

“Untuk itu, pelatihan ini bertujuan memfasilitasi diskusi dua arah antara rumah sakit dan pembuat kebijakan tentang pengkodean untuk intervensi prosedur medis. Modul pelatihan ini disusun PERSI dan Medtronic bersama para klinisi, tim Pusat Pembiayaan, Jaminan Kesehatan (P2JK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta tim Casemix,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)