Kuncinya, Brand Story dan Multiplatform Mindset

Tim Narrada Communications

Di “Citra Pariwara 2018”, Narrada Communications menyabet empat penghargaan dari kampanye Telkomsel dan PermataBank, yaitu Best of Category Non-Conventional, Gold untuk Non-Conventional, dan dua Bronze di kategori Media. Brand story dan multiplatform mindset merupakan kuncinya.

Tetap eksis di tengah agresivitas sejumlah agensi periklanan multinasional—yang menawarkan aneka layanan komunikasi—tidaklah mudah bagi Narrada Communications. Sebagai agensi lokal yang berdiri sejak tahun 1997, Narrada harus mampu bertarung sekaligus mengikuti perubahan perilaku konsumen di Indonesia.

Seiring dengan booming digital dan media sosial plus perubahan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi media, tahun 2010, Narrada memutuskan untuk mengubah layanannya. Yakni, dari full service agency menjadi the real digital agency dengan layanan yang menyeluruh. Keputusan itu justru membuat pamor Narrada kian berkibar sebagai agensi lokal.

Popularitas Narrada diperkuat dengan sederet prestasi sekaligus kinerja positif yang senantiasa ditorehkan. Paling anyar, tahun lalu, Narrada kembali meraih penghargaan “Citra Pariwara 2018”. Tak tanggung-tanggung, empat penghargaan disabet Narrada. Dua penghargaan (Best of Category dan Gold) dari kategori Non Conventional diperoleh Narrada dari kampanye Telkomsel. Dua penghargaan lainnya (Bronze) yang berasal dari kategori Media diperoleh dari kampanye PermataSyariah dan PermataME.

Tak hanya penghargaan bergengsi, sejumlah merek ternama pun telah mempercayakan kampanye komunikasi digital mereka kepada Narrada. “Sejumlah klien yang saat ini tengah ditangani Narrada antara lain Telkomsel, PermataBank, Prudential, Milo, KitKat, Google, Royal Canin, Finmas, dan tahun lalu Asian Games 2018,” ujar Adi S. Noegroho, Chief Creative Officer Narrada Communications.

Diterangkan Creative Director Narrada Communications Kurnia Setyarini, sukses Narrada tak lepas dari strategi tim Narrada dalam merancang brand story yang mampu dibawa ke multiplatform. “Tentu saja, story yang kami anggap sebagai blue print ini dapat kami rancang setelah memperoleh insight tentang perilaku konsumen yang ingin disasar brand,” ucapnya.

Perempuan yang juga akrab dipanggil Nia Nugroho ini mencontohkan, salah satu penerapan brand story yang kuat, hadir di kampanye Count ME In dari PermataME. Tantangannya adalah saat harus mengajak anak muda untuk sadar keuangan dan mulai menabung. Di sini muncul ide di luar gaya kampanye perbankan biasa, karena kami muncul dengan youth anthem yang menyebarkan pesan bahwa anak muda yang sadar keuangan itu keren. "Amplifikasinya multiplatform disesuaikan dengan kehidupan anak muda, dari LINE hingga Spotify. Kampanyenya juga sukses, dari segi kreatif dapat award, secara bisnis juga meningkat salesnya, lagunya sendiri menang penghargaan musik", ujar Nia.

Contoh lainnya adalah kampanye Telkomsel, Connected Silence, yang memperoleh penghargaan Citra Pariwara 2018. Dijelaskan Friska Octendralia, Sr. Social Media Strategist Narrada Communications, pada saat perayaan Nyepi tahun lalu, tim Narrada membuat story dengan memberikan ucapan greeting Nyepi dengan cara tak melakukan aktivasi apapun di seluruh media sosial Telkomsel selama satu hari. Selain itu, semua profil media sosial Telkomsel pun diubah menjadi warna putih selama satu hari Nyepi.

Kampanye itu memang menimbulkan banyak komentar sekaligus pertanyaan dari para pengikut Telkomsel. Pada akhirnya, setelah kampanye satu hari itu, pesan brand Telkomsel untuk memaknai Nyepi dengan tidak terkoneksi pada hal-hal keduniawian mampu diterima oleh audience,” ungkap Friska.

Diakui Creative Director Narrada Communications Dhany Virdian, award bukanlah tujuan utama. “Tujuan utama kami adalah brand story yang berbasis consumer dan market insight. Setelah brand story dirumuskan, langkah berikutnya adalah memilih platform komunikasi yang tepat dan sesuai dengan pasar yang ingin disasar,” tukasnya.

Terkait multiplatform, diuraikan Adi, kampanye digital yang dirancang tim Narrada juga harus mampu dieksekusi ke platform konvensional atau kanal Above the Line (ATL), antara lain TV. Contohnya, ketika pertama kali merancang kampanye digital PermataBank di 2016, tim Narrada sudah memiliki mindset multiplatform. Oleh karena itu, ketika 2018 lalu, PermataBank meminta Narrada mengeksekusi kampanye digital ke ATL, maka brand story yang sama dapat diimplementasikan.

Sejak tahun lalu, kami pun membentuk Tim baru, yakni ATL, untuk melayani klien PermataBank. Tentu saja, tim baru tersebut terintegrasi dan didukung oleh tim lainnya yang selama ini dimiliki Narrada, yakni Tim Kreatif, Tim Digital Media, Tim Strategic Planning, Tim Account, Tim Social Media Strategic, dan Tim New Media yang terkait dengan komunitas, platform, serta influencer,” tutup Adi.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)