Macy's (M) membuka kembali 68 tokonya pecan depan. Keputusan itu diambil setelah beberapa negara bagian di Amerika Serikat melonggarkan batasan jarak sosial selama pandemi coronavirus. Macy's adalah rantai department store Amerika. Sampai Februari 2020, Macy's memiliki lebih dari 551 toko
Dalam penjelasannya melalui webcast, Kamis pagi, CEO Macy, Jeff Gennette mengatakan kepada analis dan investor bahwa gerai Macy’s di Georgia, Oklahoma, South Carolina, Texas dan Tennessee - di mana gubernur melonggarkan mandat sosial jarak jauh Covid-19 - akan dibuka kembali secara terbatas Senin. Namun, jam operasinya dibatasi antara 11.00 hingga 19.00.
Gennette berharap bahwa semua 775 toko Macy akan kembali dalam enam minggu ke depan. Pembukaan kembali dilakukan bila tingkat infeksi coronavirus terus berkurang dan pemerintah negara bagian dan lokal mengizinkan toko untuk dibuka kembali.
Rencananya pembukaan kembali gerai Macy’s dilakukan bertahap, sekitar 50 toko tambahan akan dibuka pada 11 Mei. Banyak perubahan dilakukan bila gerai Macy’s dibuka. Intinya, Macy’s mempromosikan keamanan pelanggan dan karyawan di tengah wabah Covid-19 yang sedang berlangsung.
Pelanggan tidak akan diizinkan untuk mencoba barang-barang pakaian tertentu, termasuk kemeja dan bra. Layanan "seperti spa" juga akan ditangguhkan. Tanda-tanda yang menginstruksikan pelanggan untuk tetap terpisah sejauh enam kaki akan dipasang di seluruh toko dan toko akan menyediakan pembersih tangan untuk karyawan dan pelanggan.
akan diminta untuk menggunakan pembersih tangan sebelum mencoba jam tangan dan perhiasan. Plexiglass akan dipasang di register kas dan karyawan diminta untuk menghapus keypad setelah setiap kali digunakan.
Ketersediaan ruang pas juga dibatasi. Area lalu lintas tinggi, termasuk lift, etalase dan ruang pas, akan lebih sering dibersihkan. Karyawan diminta untuk “menyimpan” produk yang telah ditinggalkan di register dan item pakaian yang telah dicoba selama 24 jam sebelum mengembalikannya ke lantai penjualan.
Maret lalu, Macy's mengistirahatkan sebagian besar dari 125.000 karyawannya secara nasional. Trend PHK di perusahaan ritel meningkat setelah pejabat negara dan lokal mengeluarkan perintah yang memaksa banyak toko fisik untuk menutup guna membatasi penyebaran cepat Covid-19.
