WALMART GAGAL TERAPKAN MODEL BISNISNYA DI KESEHATAN

Walmart telah menyadari bahwa model ritelnya, yang mengutamakan skala besar dan pengurangan biaya, sulit diterapkan di sektor kesehatan. Di bidang medis, kualitas pelayanan dan perhatian terhadap individu sangat penting. Akibatnya, Walmart harus melakukan beberapa penyesuaian dan pengurangan dalam operasi kesehatannya.

Mereka mengakui bahwa, meskipun banyak pasien menyukai kemudahan klinik, bisnis ini terus merugi dan tidak berkelanjutan.

Kasus serupa juga dialami oleh Walgreens. Tim Wentworth, CEO Walgreens Boots Alliance, mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa mereka akan mengurangi investasi di VillageMD. Ini adalah bagian dari strategi pemulihan perusahaan. Keputusan ini muncul setelah mereka telah menutup beberapa klinik.

Analisis dari ahli menunjukkan masalah utama Walmart adalah sulitnya membangun ekonomi skala di bidang medis. Biaya terbesar adalah gaji tenaga medis. Seorang dokter keluarga bisa menghasilkan hingga $250,000 per tahun, sementara praktisi perawat bisa mendapat $150,000. Karena keterbatasan jam kerja yang hanya delapan hingga sepuluh jam per hari, posisi ini tidak bisa dikurangi.

Diya Iyer dari S&P Global Ratings menambahkan bahwa biaya tenaga medis meningkat tajam. Ini terjadi terutama karena kekurangan tenaga medis di AS, yang diperparah oleh pandemi. Selain itu, pemerintah juga mengurangi pembayaran kepada Medicare.

Walgreens mencoba model perawatan berbasis nilai. Dalam model ini, dokter dibayar berdasarkan kesehatan pasien. Namun, model ini membutuhkan dana besar yang saat ini tidak dimiliki oleh Walgreens. CVS, di sisi lain, membeli Aetna. Ini memungkinkan mereka memiliki insentif finansial untuk mengelola layanan kesehatan secara internal.

Salah satu model yang mungkin berhasil adalah pendekatan berlangganan atau model concierge. Dokter mengenakan biaya bulanan tetap untuk layanan yang lebih baik. Amazon mencoba model ini melalui One Medical. Mereka juga mungkin menggunakan layanan kesehatan untuk meningkatkan penawaran Prime mereka.

Kisah ini menunjukkan bahwa penerapan model bisnis ritel seperti Walmart dalam layanan kesehatan menghadapi banyak tantangan. Ini membutuhkan pendekatan yang sangat berbeda dan pemahaman mendalam tentang sektor kesehatan.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)