MIX.co.id - Program “Budidaya Lebah Madu” dari Pertamina bertujuan untuk mengubah kebiasaan masyarakat pencari madu sekitar hutan di wilayah Provinsi Riau. Sebelum ada program ini, mereka biasa mencari madu ke hutan, yang dilakukan dengan cara membuat pembakaran untuk mengasapi hutan guna mengusir lebah. Dengan pendampingan dari Kilang Pertamina Unit Produksi SeiPakning, melalui program Budidaya Madu Hutan Gambut, mereka belajar budidaya madu di rumah, sehingga dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan.
Program budidaya madu ini dirintis sejak 2019, diawali dengan edukasi dan penyuluhan terkait wawasan lingkungan dan panen madu tanpa bakar. Melalui program tersebut, para pencari madu yang tergabung dalam Kelompok Madu Biene, berhasil memanen madu hasil budidaya dari hulu ke hilir.
Produk yang diberi merek Biene tersebut sudah mendapatkan izin PIRT (Pangan, Industri Rumah Tangga) dan sertifikasi halal. Madu dalam bentuk curah maupun kemasan, dijual dan dipasarkan ke Pekanbaru. Sementara produk kemasan 225 ml, dijual secara online di marketplace dengan pembeli beragam dari seluruh Indonesia.
Keberhasilan kelompok awal, tak pelak mengundang minat warga lain untuk belajar budidaya madu. Tak kurang ada 50 orang dari desa Tanjung Leban dan 60 dari luar desa yang berbagi ilmu budidaya lebah madu. Melalui program Program Budidaya Madu Hutan Gambut, ‘cap’ para pencari madu sebagai penyebab kebakaran mulai hilang.
Dari sisi Pertamina sebagai pemilik program, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung tercapainya SDGs ke-8, yakni mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, produktif, dan pekerjaan yang layak. (bin)