RAHASIA GILA DI BALIK SALES SUPERSTAR

Superstar sadar bahwa tanpa arus prospek baru yang stabil, mereka akan kehabisan peluang. Mereka tidak hanya menunggu leads datang. Mereka menciptakan leads setiap hari.

Di dalam Fanatical Prospecting, ada contoh nyata tentang seorang sales executive bernama Mark. Ia bukan yang paling fasih berbicara atau paling agresif. Tapi dia disiplin luar biasa dalam satu hal: Setiap hari, tanpa kecuali, Mark melakukan 30 panggilan prospek sebelum pukul 10 pagi. Tidak peduli seberapa sibuk harinya, seberapa banyak meeting, atau seberapa penuh inbox-nya, Mark selalu memulai harinya dengan mengisi pipeline.

Hasilnya? Mark secara konsisten menjadi top performer di timnya. Bukan karena dia paling pintar, tapi karena dia paling konsisten dalam membuka pintu-pintu peluang baru.

Superstar paham bahwa prospecting bukan pekerjaan sambilan. Bukan sesuatu yang dilakukan "kalau sempat." Prospecting adalah gaya hidup mereka. Setiap hari, mereka membangun jaringan, menelepon prospek, mengirimkan email, menjalin koneksi, dan memperluas peluang.

Mereka tidak menunggu sampai pipeline kosong untuk mulai bergerak. Mereka terus menanam benih setiap hari, supaya selalu ada panen di masa depan.

Inilah rahasia sesungguhnya:
Keunggulan dalam penjualan bukan sekadar tentang skill menjual, tapi tentang konsistensi mencari peluang baru. Bukan tentang seberapa bagus kamu saat bertemu klien, tapi seberapa sering kamu membuka pintu baru untuk bertemu calon klien berikutnya.

Jeb Blount menegaskan:

“One of the brutal facts of sales is this: Activity feeds your pipeline. Inactivity kills it.”
(Salah satu fakta brutal dalam penjualan adalah ini: Aktivitas menghidupi pipeline-mu. Ketidakaktifan membunuhnya.)

Jadi, kalau hari ini kamu bertanya, "Bagaimana caranya menjadi bagian dari 20 persen yang berpenghasilan besar dan stabil?" Jawabannya satu: Prospect setiap hari, tanpa alasan.

Karena di dunia penjualan, masa depanmu tidak ditentukan oleh bakatmu. Masa depanmu ditentukan oleh seberapa gigih kamu mencari peluang baru, hari demi hari.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)