Tim Corporate Citizenship Samsung

Dengan tim kecil, justru setiap personil lebih leluasa berkoordinasi. Selain pertemuan Weekly Update setiap Jumat, masing-masing personil juga bebas berkoordinasi kapan saja. “Apalagi, kursi kerja kami bersebelahan. Jadi, kapan saja kita harus berkoordinasi, bisa kami lakukan setiap saat,” tutur Thesa, yang mengaku atmosfer yang dihadirkan di dalam tim adalah kekeluargaan dan bebas mengemukakan pendapat.

Terkait program CSR yang berkelanjutan yang rutin digelar setiap tahunnya, diakui Ennita, tentu dibutuhkan ide segar dan kreatif. Dengan demikian, program CSR tidak monoton. Biasanya, yang tim Corporate Citizenship lakukan adalah dengan mengikuti regional meeting sekali dalam setahun. “Melalui partisipasi di regional meeting, kami bisa mendapatkan ide-ide baru yang pernah dilakukan di negara lain, yang tentu saja bisa diadopsi sekaligus disesuaikan dengan karakter Indonesia,” ungkapnya.

Cara lainnya adalah datang atau berpartisipsi di konferensi atau CSR Summit, yang biasanya dilakukan 2-3 kali dalam setahun. Termasuk, rajin membaca literature. “Kami bersyukur, perusahaan mendukung kami, karyawan, untuk meningkatkan knowledge maupun mencari ide-ide kreatif,” lanjut Ennita.

Dalam merancang program CSR, tim Corporate Citizenship Samsung mengusung konsep kolaborasi. Artinya, selain berkolaborasi dengan berbagai divisi yang ada di Samsung, mereka juga berkolaborasi dengan mitra atau partner. “Selain kolaboratif, kami juga harus bisa saling menginspirasi,” ucapnya.

Ditambahkan Thesa, dengan tim kecil, maka hampir setiap personil melakukan perjalanan ke kota atau ke daerah terpencil setiap minggunya. “Sebab, untuk merancang program, tim harus memahami betul kondisi dan kebutuhan masyarakat yang akan disasar. Biasanya, hal ini akan memperkaya cerita, karena kami bisa belajar banyak dari mereka, dengan ikut menginap di tempat terpencil yang tanpa sinyal,” ia mengisahkan.

Di sela-sela ketika bertugas ke luar kota, biasanya tim Corporate Citizenship Samsung memanfaatkan momen itu untuk re-energize. “Biasanya, yang kami lakukan adalah dengan mencari dan menikmati menu khas kuliner setempat, karena kami memang suka makan. Re-energize juga menjadi momen team bonding,” tutup Ennita.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)