Tim “Ngulik” SBM ITB

Di tengah pandemi, SBM ITB justru mencatatkan pertumbuhan mahasiswa 50%. September ini, penghargaan “Industry Marketing Champion Jawa Barat 2020” berhasil diraih SBM ITB. Prestasi ini tak lepas dari Tim Komunikasi dan Hubungan Alumni. Siapa saja mereka?

Krisis akibat pandemi Covid-19 hampir menghantam semua sektor industri, termasuk sektor pendidikan seperti perguruan tinggi. Oleh karena itu, para pengelola perguruan tinggi dituntut untuk kreatif dalam melancarkan strategi marketing komunikasi mereka. Mengingat, perguruan tinggi lokal juga harus bertarung dalam menancapkan Top of Mind di tengah ketatnya persaingan perguruan tinggi lokal maupun asing.

Di tengah pandemi, Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) justru mencatatkan pertumbuhan. Minat kuliah S2 dan S3 di SMB ITB justru naik pesat di tahun ini, yakni tumbuh 50%. Bahkan, jumlahnya menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Ada 616 mahasiswa baru program Pascasarjana, 7 di antaranya mahasiswa asing.

Tak hanya itu, SBM ITB juga berhasil dinominasikan dan dipilih sebagai The Best Business School in Indonesia oleh Majalah SWA dan Media Luar Negeri (Global Brand Magazine) selama tiga tahun berturut-turut, 2017-2019. Paling anyar, September 2020, SBM ITB mendapatkan penghargaan Industry Marketing Champion Jawa Barat 2020 untuk sektor Education Services dari Markplus Inc.

Sukses SBM ITB ini tak lepas dari ketangkasan Tim Komunikasi dan Hubungan Alumni dalam merancang sekaligus mengeksekusi program. Tim ini dipimpin langsung oleh N. Nurlaela Arief selaku Director of Communication & Alumni Relations SBM ITB, yang akrab disapa Lala.

“Tim Komunikasi dan Hubungan Alumni berasal dari berbagai background. Mulai dari Business Management, Akunting, dan lima orang berasal dari Fakultas Ilmu Komunikasi. Tim kami sangat kreatif dan inovatif,” tegas Lala.

Di bawah kepemimpinan Lala, ada dua tim solid yang terdiri dari Tim Marketing Communication and Admission (MCA) yang dikepalai oleh Margareth Tobing sebagai manager, yang akrab disapa Etha. Di dalam tim tersebut ada Irma Mulyani, Yayat Ruchiyat, Rahmat Gojali, dan Dyo Trini. Selanjutnya, ada Tim Career, Industrial, and Alumni Relations yang diketuai oleh Agus Kurniawan sebagai manager. Di dalam tim ini ada Rina Kurniasih dan Faatin Susanto.

Dijelaskan Lala, sebagai Director of Communication & Alumni Relations, ia bertugas untuk memimpin dan mengarahkan pengelolaan branding SBM ITB; memimpin dan mengarahkan pengelolaan hubungan alumni, pengembangan karir mahasiswa, dan penelusuran lulusan (tracer study); hingga memimpin program inisiasi kerja sama dengan berbagai pihak.

Sementara itu, Tim Marketing Communication and Admission bertugas mengelola kegiatan pemasaran, komunikasi dan pendaftaran mahasiswa pascasarjana, hingga media relations. “Kewenangan tim tersebut adalah memegang akun atau channel publik atas nama SBM ITB,” katanya.

Adapun Tim Career, Industrial, and Alumni Relations bertugas mengelola persiapan karir bagi lulusan SBM, mengelola career service, hingga hubungan industri dan alumni. “Kewenangan mereka adalah mengadakan pelatihan, career preparation, dan workshop bagi mahasiswa dan alumni. Termasuk, menjalin kerja sama dengan industri atas nama SBM dan menjalin hubungan dengan para alumni,” papar Lala yang menyebutkan bahwa koordinasi dengan tim dilakukan melalui rapat mingguan rutin yang selama pandemi dilakukan melalui virtual,” ungkap Lala.

Ada sejumlah program yang telah dilakukan oleh Tim Komunikasi dan Hubungan Alumni. Diterangkan Lala, aneka program Marketing Communication and Admission antara lain membangun relasi dengan media terkait kegiatan, prestasi, dan riset yang bermanfaat bagi masyarakat; membangun engagement dengan calon mahasiswa melalui konten digital yang diunggah di sosial media serta virtual consultation yang rutin diadakan setiap minggu; mendiseminasi ilmu bisnis dan manajemen melalui podcast yang output-nya dalam bentuk video (youtube) dan audio (spotify) seperti SBM ITB Talks; mengadakan webinar dengan topik dan narasumber yang menarik; hingga membangun relasi dengan sekolah (SMA) serta guru-guru.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)