Di tengah ketatnya pertarungan di industri belanja online, nama Bhinneka.com masih menjadi pilihan konsumen. Agresivitas sejumlah merek situs belanja online raksasa tak membuat pamor Bhinneka.com meredup. Sebagai pionir yang telah memulai bisnis belanja online-nya pada 21 tahun silam, Bhinneka.com justru menunjukkan kinerja yang cemerlang.
Pada penghujung 2013 Bhinneka.com membukukan omset lebih dari Rp 600 miliar. Sementara pencapaian pengunjung ke situs Bhinneka.com menembus 165 ribu pengunjung per hari, dan 25 juta page views setiap bulannya. Alhasil, situs belanja online yang memulai bisnisnya hanya dengan modal Rp 100 juta itu sanggup nangkring di jajaran 60 situs paling sering dikunjungi di Indonesia.
Tim Marketing Bhinneka.com terapkan filosofi kerja tim yang fun.
Kesuksesan Bhinneka.com tak lepas dari pembenahan organisasi manajemen marketingnya pada tiga tahun lalu. Menurut Product Manager Bhinneka.com Sanjaya, sebelumnya setiap personil hampir mengerjakan semua hal, mulai dari mengurus produk, marketing, sales, hingga delivery. Seiring dengan perubahan yang terjadi di pasar, dan agar dapat bersaing dengan para pendatang baru yang sangat agresif, maka Bhinneka.com pun bebenah diri.
Leo Antonius sebagai Direktur Marketing Bhinneka.com membawahi Tim Commercial Platform & Syndication yang dipimpin oleh Edgar, Tim Feature Marketing Campaign yang dipimpin oleh Kelly Octavian, Tim Communication & Public Relations yang dipimpin Indah Rahmawati, dan Tim Product Specialist Group yang dipimpin oleh Sanjaya. Sejatinya, re-organisasi tersebut membuat tugas dari masing-masing personil tim menjadi fokus, sehingga dapat meningkatkan produktivitas tim.
Tim Commercial Platform & Syndication, katanya, bertugas membangun kemitraan strategis dengan para partner maupun vendor. Mulai dari kerja sama untuk proses pembayaran oleh sejumlah bank dan provider, hingga kerja sama promosi dengan para vendor dan mitra perbankan. Obyektifnya, agar paket-paket promosi yang ditawarkan makin lebih variatif dan menarik hati konsumen.
Sementara itu, Tim Feature Marketing Campaign bertugas mengelola sekaligus menciptakan fitur-fitur sekaligus aktivitas di situs belanja online. Termasuk, menyusun kampanye komunikasinya, agar para pembelanja online tertarik untuk mengunjungi situs belanja Bhinneka.com.
Adapun Tim Communication & Public Relations bertugas untuk membina hubungan dengan para media atau media relations, meningkatkan brand awareness Bhinneka.com lewat berbagai channel komunikasi, termasuk lewat channel PR maupun social media seperti Facebook, Twitter, Google+, Instagram, dan sebagainya.
Lain lagi dengan Tim Product Specialist Group yang kebagian menangani produk-produk yang tayang di situs belanja online Bhinneka.com. “Setiap minggunya, kami harus mampu menghadirkan produk baru unggulan di situs Bhinneka.com. Sebab, untuk mendorong para pembelanja online mengunjungi Bhinneka.com, kami harus mampu menyajikan produk-produk yang menarik dengan paket tawaran bundling, diskon, atau harga yang menarik,” papar Sanjaya.
Pembenahan yang dilakukan Sanjaya pada tiga tahun silam dibarengi dengan penambahan personil. Jika Sanjaya sudah 10 tahun bergabung dan Indah telah 4,5 tahun bersama Bhinneka.com, maka Kelly dan Edgar terhitung tim anyar. Baik Kelly maupun Edgar belum genap setahun bergabung dengan Bhinneka.com. “Namun, karena tim Marketing Bhinneka.com diisi oleh anak-anak mdua yang selisih usianya tidak jauh beda, maka proses adaptasi dan membangun chemistry jauh lebih mudah,” aku Sanjaya.
Mengusung filosofi kerja Fun and Knowledgeable, tim marketing Bhinneka.com pun selalu menciptakan suasana kerja yang fun, namun penuh dengan ide-ide segar, baik ketika regular meeting yang digelar saban Selasa siang, hingga komunikasi informal lewat grup milis dan Whats App juga diciptakan dengan nuansa yang fun. “Bisnis belanja online sangatlah dinamis. Tren dapat berubah kapan saja. Oleh karena itu, kami senantiasa berkomunikasi 24 jam lewat grup milis maupun media sosial tersebut guna mendiskusikan ide-ide baru yang kami dapat secara spontan,” tutur Indah.
Maklum saja, jika perubahan di market tidak dijawab dengan cepat oleh tim marketing, maka Bhinneka.com dapat ketinggalah momentumnya. Atau, boleh jadi, ide tersebut malah bisa dieksekusi lebih dulu oleh kompetitor. “Oleh karena itu, setiap mendapat ide segar, kami langsung obrolkan di grup. Bahkan, diskusi online itu bisa terjadi hingga pukul setengah dua belas malam. Besoknya, di kantor, kami bisa diskusikan kembali untuk memperdalam dan menyusun eksekusinya,” lanjut Indah.
Diakui Sanjaya, kalender marketing selama satu semester yang dibuat di awal kerap kali mengalami adjustment dengan adanya ide-ide spontan yang terlontar di obrolan grup. Diantaranya, dua program fenomenal Bhinneka.com, “Sahur Sale” dan “Serangan Fajar”.
“Membuat program yang melibatkan banyak pihak, termasuk di luar tim Marketing, bukanlah pekerjaan yang mudah. Ada sejumlah tantangan yang harus kami hadapi. Kuncinya adalah koordinasi dan informasi dengan seluruh tim harus dilakukan sejak awal. Oleh karena itu, kekompakan di dalam tim menjadi keharusan,” lanjut Sanjaya.
Diakui Indah dan Sanjaya, ide-ide segar menjadi keharusan dalam menjawab kedinamisan yang terjadi di bisnis belanja online. “Biasanya, untuk mencari ide-ide baru dan segar, kami melakukan kunjungan ke toko Bhinneka.com yang kini berjumlah enam gerai. Di sana, kami bisa bicara banyak dengan Store Manager maupun pengunjung toko. Selain itu, kami juga rutin mengikuti seminar, mengunjungi pameran, hingga mengamati isu yang tengah happening di media sosial,” kata Sanjaya.
Berangkat dari filosofi kerja tim yang fun, maka keseriusan bekerja juga diimbangi tim dengan agenda hangout bersama secara berkala. “Biasanya, kami memilih hangout lewat karaoke atau makan bareng di daerah dekat kantor. Momen kebersamaan ini membuat kami semakin kompak menjadi sebuah keluarga,” tutup Indah.
