Pertengahan Mei 2018 ini, Desa Sepakung di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mulai bersiap menyambut wisatawan. Warga desa bersama tiga pemuda desa di sekitarnya dibantu Vino Foundation sepakat membentuk konsep desa wisata terintegrasi di dalam Ekowisata Budaya Sekkaron.
Sekkaron merupakan gabungan dari desa Sepakung, desa Kemambang, desa Kebumen, dan desa Tegaron. Keempat desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Banyubiru yang memiliki destinasi wisata alam dan budaya tersendiri.
Empat desa itu kemudian berkolaborasi demi menyambut wisatawan. Sekkaron tidak lagi mengandalkan destinasi wisata alam, namun juga wisata pendidikan, pertanian dan budaya. Objek wisata yang ditawarkan antara lain sky bike atau sepeda gantung, kolam Mbalong, ayunan langit dan Kali Kulon dengan latar belakang Gunung Telomoyo.
Sejumlah makanan hasil usaha rakyat juga dipromosikan di desa itu seperti gula semut, keripik, kerajinan, kopi, aneka jajajan lain.
Baca Juga
Kepala Desa Sepakung, Ahmad Nuri, mengatakan konsep wisata Sekkaron mulai dipasarkan wisatawan domestik dan internasional, terutama ke Eropa. “Kami menawarkan konsep wisata Sekkaron ke turis Eropa, dengan menyediakan paket jemput dari dan ke bandara,” ujarnya.
Sementara, Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, untuk mendukung wisata Sekkaron, saat ini ada dua homestay yang telah beroperasi.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah daerah setempat juga terus bekerja memperbaiki akses lokasi ke desa wisata Sekkaron. Sejauh ini, pihak Pemkab telah menganggarkan Rp 1,6 miliar untuk jalan akses.
“Kami bekerja sama untuk membangun tempat wisata di Semarang. Saat ini ada 38 desa wisata, Sepakung adalah salah satunya. Kami harap konsep wisata Sekkaron bisa menarik wisatawan mancanegara untuk datang ke sini,” pungkasnya.