REPUTASI VS. IMAGE: MENGATASI KRISIS PRODUK DAN MENYELAMATKAN KEPERCAYAAN PELANGGAN

Ketika perusahaan menngalami krisis -- misalnya karena produk yang dianggap kurang memenuhi standard pangan sehat -- peluang kerusakannya ada dimana? Reputasi atau image? Mana yang yang lebih mudah diperbaiki, kerusahaan image atau reputasi?

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah komunikasi dua arah. Strategi komunikasi yang efektif melibatkan komunikasi dua arah antara organisasi dan pemangku kepentingan. Organisasi harus mendengarkan umpan balik dan kebutuhan pemangku kepentingan dan merespon secara tepat.

Menurut Grunig & Hunt (1984), strategi komunikasi yang efektif melibatkan dialog antara organisasi dan pemangku kepentingan. Dengan melakukan dialog, organisasi mempunyai peluang untuk mendengarkan umpan balik dan kebutuhan pemangku kepentingan, dan merespon secara tepat.

Mendengarkan umpan balik dan kebutuhan pemangku kepentingan, serta merespon secara tepat, menurut Ansoff & McDonnell (1990), memberi peluang kepada organisasi untuk menciptakan keunggulan bersaing, terutama di dunia bisnis. Dalam buku "Implanting Strategic Management," Ansoff dan McDonnell (1990) berpendapat bahwa organisasi yang responsif terhadap kebutuhan dan harapan pemangku kepentingannya akan lebih mampu menciptakan dan mempertahankan posisi yang kompetitif di pasar.

Organisasi yang efektif dalam mendengarkan dan merespon umpan balik serta kebutuhan pemangku kepentingan akan lebih adaptif terhadap perubahan dan tantangan pasar, lebih baik dalam membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, karyawan, dan mitra, serta lebih efisien dalam mengidentifikasi dan mengeksploitasi peluang baru.

Mendengarkan dan merespon kebutuhan pemangku kepentingan juga membantu organisasi untuk meningkatkan produk dan layanan mereka, meningkatkan kualitas, mengurangi biaya, dan mengembangkan inovasi yang menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan bisnis. Keunggulan kompetitif yang dihasilkan dari pendekatan ini dapat membantu organisasi untuk tumbuh, mempertahankan pangsa pasar, dan mencapai keberlanjutan jangka panjang.

Referensi:

Ansoff, H. I., & McDonnell, E. (1990). Implanting strategic management (2nd ed.). Prentice Hall.

Cornelissen, J. P. (2017). Corporate communication: A guide to theory and practice (5th ed.). SAGE Publications Ltd.

Fombrun, C. J., & Van Riel, C. B. M. (2004). Fame & Fortune: How Successful Companies Build Winning Reputations. FT Press.

Freeman, R. E. (2010). Strategic management: A stakeholder approach. Cambridge University Press.

Grunig, J. E., & Hunt, T. (1984). Managing public relations. Holt, Rinehart and Winston.

Coombs, W. T. (2014). Ongoing crisis communication: Planning, managing, and responding (4th ed.). SAGE Publications.

Pages: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)