Saat ini, ia menegaskan, pasien dapat melakukan operasi dengan teknik Fakoemulsifikasi di lima cabang KMN EyeCare di Indonesia, yakni empat di Jakarta (Kemayoran, Pantai Indah Kapuk, Kebon Jeruk, serta Lebak Bulus) dan satu di Semarang.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada dua teknik operasi katarak. Pertama, operasi dengan jahitan, Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE). Kedua, operasi tanpa jahitan, Phaco Emulsification. Kedua metode itu dengan pemberian lensa tanam (intraocular lens). “Di KMN EyeCare, operasi katarak dengan menggunakan teknik Phaco, dengan mesin operasi katarak Phaco buatan Amerika Serikat, yang notabene menggunakan teknologi paling mutakhir. Mesin ini juga digunakan pada klinik-klinik mata terbaik di dunia,” paparnya.
Dijelaskan Dr. Yuni, teknik Phaco yang menggunakan mesin buatan Amerika Serikat ini, dapat memperkecil resiko komplikasi dalam prosedur operasi. Manfaat lainnya, memudahkan dokter untuk melakukan pengontrolan dan hasil operasi yang optimal dengan komplikasi minimal. “Kami juga hanya menggunakan lensa terbaik (Intraocular Lense) dari Amerika. Selain itu, kami juga secara konsisten menggunakan bahan-bahan habis pakai yang memang biasa dipakai oleh klinik-klinik mata terbaik di dunia, seperti Viscoat, Provisc, dan larutan BSS,” tandasnya.
Tak heran, jika KMN EyeCare mendapat banyak kepercayaan dari para public figure, seperti pejabat, artis, bahkan ekpatriat. Artis Titiek Puspa dan Widyawati, serta fotografer Michael Yamashita, merupakan sederet nama pasien yang pernah berobat di KMN EyeCare.
15 Tahun KMN EyeCare
Komitmen KMN EyeCare terhadap layanan yang berkualitas sekaligus berstandard internasional sejatinya menjadi salah satu kunci yang membuatnya bertahan hingga sekarang. Antara lain, dengan menghadirkan mesin bertekonologi paling mutakhir.
Memasuki usianya yang ke-15 pada Desember 2019 mendatang, diakui Sandro, KMN EyeCare secara berkelanjutan melakukan upaya edukasi tentang pentingnya kesehatan mata. “Berbeda dengan lasik yang masuk kategori kecantikan sehingga boleh beriklan, maka katarak karena masuk kategori kesehatan, tidak boleh beriklan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk melakukan kampanye edukasi secara konsisten guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara kesehatan mata,” terangnya.
Empat sampai lima kali dalam sebulan, KMN EyeCare rutin menggelar edukasi ke berbagai komunitas di Indonesia, seperti komunitas di mesjid, gereja, hobby, hingga lansia. KMN EyeCare juga melakukan kampanye edukasi kepada media, seperti yang dilakukan pada hari ini, di Jakarta. Bahkan, sejak 2008, KMN EyeCare juga menyelenggarakan pertemuan ilmiah dokter mata tingkat dunia setiap dua tahun. Pertemuan ini dikenal dengan BIOR (Bali International Ophthalmology Review).
Selain kualitas layanan dan edukasi, kunci keberhasilan KMN EyeCare lainnya adalah inovasi. Melalui kolaborasi dengan Blibli Instore, KMN EyeCare menghadirkan inovasi berupa kemudahan pembayaran kepada para pasiennya. “Dengan Blibli Instore berupa tablet aplikasi yang ada di klinik kami, pasien dapat melakukan pembayaran dengan cara cicilan dengan bunga 0%. Dan, Blibli Instore telah bekerja sama dengan 20 bank di Indonesia,” ucapnya.
Kemudahan pembayaran kolaborasi dengan Blibli Instore, diakui Sandro, direspon positif oleh pasar. “Sejak diluncurkan pada September 2019 lalu hingga sekarang, 50% pembayaran dilakukan melalui Blibli Instore,” tutup Sandro, yang menyebutkan nilai operasi katarak di KMN EyeCare mencapai Rp 17,5 juta hingga Rp 40 juta.
(Sumber Foto: www.klinikmatanusantara.com)