Bisnis pasar printer inkjet di Tanah Air masih sangat menjanjikan. Pertumbuhannya pada 2013 ini diperkirakan mencapai 10%. Itu artinya, jika tahun 2012 hanya mencapai 2,2 juta unit, maka tahun 2013 ini secara nasional akan mencapai 2,4 juta unit. Menjanjikannya bisnis printer inkjet berefek pada makin seksinya pasar tinta refill (isi ulang) di Indonesia.
Pertumbuhan pasar printer inkjet pada 2013 ini diperkirakan mencapai 10% yang secara nasional totalnya sekitar 2,4 juta unit.
Salah satunya merek Blueprint, yang sudah hadir di Tanah Air lebih dari sembilan tahun. Dikatakan Rudiyanto, Marketing Manager CV Wisesa Makmur—produsen Blueprint, “Demi memenangkan persaingan di pasar tinta printer, kami harus agresif melakukan upaya branding, marketing, maupun promosi.”
Menurut Rudi, consumer insight menunjukkan bahwa masih ada keraguan tentang kualitas dari produk tinta refill. Oleh karena itu, salah satu cara menanamkan kepercayaan konsumen akan kualitasnya, Blueprint melakukan uji coba produk sebagai produk tinta isi ulang yang mampu menghasilkan cetakan text dan warna terbanyak, 36.100 lembar dari satu printer tanpa rusak.
“Uji coba yang akhirnya mendapatkan dua kali MURI ini menjadi penting, karena untuk menanamkan kepercayaan kepada konsumen sekaligus menciptakan brand positioning Blueprint sebagai tinta isi ulang yang paling ramah di dunia terhadap printer yang digunakannya,” lanju Rudi, yang menyebutkan bahwa sebelumnya Blueprint juga mampu mencetak rekor MURI sebagai 'Tinta Infus Isi Ulang yang Menghasilkan Cetakan Text dan Warna Terbanyak 18.000 Lembar dari Satu Printer Tanpa Merusak Head'.
Upaya marketing Blueprint lainnya adalah dengan menggelar serangkaian aktivasi merek seperti kegiatan Blueprint Photo Competition, Audisi Model Blueprint, Program Peminjaman Printer, program Rayuan Gombal Blueprint, Undian Aman Bersama Blueprint, Undian Rejeki Blueprint, menggandeng Darwis Triadi sebagai brand ambassador, dan kegiatan lainnya lewat social media.
