Indosat Ooredoo berhasil menutup semester pertama 2021 dengan catatan positif. Pada semester pertama 2021, Indosat Ooredoo berhasil memperoleh total pendapatan sebesar Rp 14,98 triliun atau tumbuh 11,4%. Sementara itu, pendapatan seluler Indosat Ooredoo mencapai Rp 12,4 triliun atau meningkat 11,3% Year on Year (YoY). Adapun EBITDA Indosat Ooredoo mencapai Rp 6,78 triliun atau tumbuh 24,8% YoY dan laba bersih mencapai Rp 5,6 triliun.
Diungkapkan President Director and CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama, pada konferensi pers yang digelar secara virtual hari ini (29/7), “Indosat Ooredoo secara konsisten mencatatkan kinerja keuangan yang kuat melalui eksekusi yang berfokus pada strategi transformasi kami. Fokus kami adalah produk yang sederhana, transparan, dan inovatif. Kami juga berkomitmen atas keunggulan jaringan. Dengan demikian, kami mampu mewujudkan pertumbuhan dan profitabilitas yang konsisten dan berkelanjutan bagi bisnis kami.”
Pada semester pertama 2021 ini, Indosat Ooredoo juga berhasil menghimpun 60,3 juta pelanggan. Itu artinya, meningkat 5,3% YoY. Pelanggan data 4G tumbuh menjadi 40 juta atau meningkat 29,5% YoY. “Pendapatan Rata-rata per Pengguna (ARPU) meningkat sebesar 8,2% YoY menjadi Rp 34 ribu. Hal ini didorong oleh pertumbuhan yang kuat dalam lalu lintas data yang naik 40,2% YoY. Ini juga membantu memberikan pertumbuhan 19% dalam pendapatan data 4G,” katanya.
Lebih jauh ia menjelaskan, pada kuartal kedua 2021, Indosat Ooredoo resmi meluncurkan layanan 5G komersial pertamanya di kota Solo. Layanan 5G merupakan langkah lanjutan dari Indosat Ooredoo dalam menghadirkan pengalaman digital kelas dunia kepada masyarakat di Indonesia. Dan peluncuran di Solo telah menjadikan Indosat Ooredoo sebagai yang terdepan dalam penggelaran 5G di Indonesia.
Sementara itu, menghadapi tantangan pandemi Covid-19, Indosat Ooredoo meluncurkan inisiatif baru untuk mendukung pelanggan, karyawan, dan masyarakat. Antara lain, dengan mempercepat perluasan dan penguatan jaringan 4G berkualitas video.
“Kami juga bermitra dengan pemerintah Indonesia untuk menyediakan kuota data internet gratis bagi pelajar dan menggelar jaringan tambahan di tempat-tempat strategis, seperti rumah sakit, untuk memastikan kebutuhan komunikasi digital mereka terpenuhi,” pungkasnya.
