Marketing Public Relations Sekarang
Perkembangan teknologi dan munculnya media digital telah membawa perubahan besar pada MPR. Saat ini, MPR lebih berfokus pada komunikasi dua arah (two-way communication) yang memungkinkan adanya interaksi dan keterlibatan aktif dari konsumen.
Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi secara langsung dengan audiens, menerima umpan balik, dan menanggapi pertanyaan atau keluhan dengan cepat. Pendekatan ini menciptakan hubungan yang lebih dekat antara brand dan konsumen.
Contoh modern dari MPR adalah kampanye “Live More, Bank Less 3.0” yang dilakukan oleh Bank DBS Indonesia. Tagline ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2018, tetapi dalam upaya menjaga relevansi dengan audiens, Bank DBS memperbarui kampanye ini dengan menambahkan “3.0” sebagai simbol perubahan budaya yang lebih mendalam di dalam perusahaan (DBS Indonesia, 2024).
Melalui pendekatan ini, Bank DBS memanfaatkan teknologi dan platform digital untuk memperkuat pesan bahwa mereka adalah bank yang menyederhanakan kehidupan nasabah dengan layanan yang lebih personal dan bebas hambatan.
Blibli, e-commerce milik Djarum Group, juga menggunakan MPR modern saat merayakan ulang tahun ke-12 dengan kampanye “Blibli Annive12sary.” Kampanye ini menggunakan pendekatan omnichannel yang terintegrasi, dengan menawarkan nilai lebih melalui program loyalitas dan cashback.
Blibli juga menggelar acara di berbagai kota, seperti membagikan cupcake pada Car Free Day dan mengadakan acara olahraga bersama. Dengan melibatkan konsumen secara langsung, Blibli berhasil menciptakan pengalaman brand yang lebih interaktif dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.
Transformasi MPR: Dari Sekadar Promosi Menuju Hubungan Berkelanjutan
Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, MPR telah berubah dari sekadar promosi produk menuju hubungan jangka panjang yang berkelanjutan dengan konsumen. Kini, perusahaan menyadari pentingnya melibatkan konsumen dalam kampanye MPR mereka agar dapat membangun komunitas yang loyal.
Hal ini terlihat dalam kampanye Skin Expert Talk oleh Wardah, yang melibatkan para ahli kulit dan dermatologis dalam acara edukasi yang mengajarkan konsumen tentang perawatan kulit. Melalui kampanye ini, Wardah tidak hanya mempromosikan produk, tetapi juga memperkaya pengetahuan konsumen, yang menciptakan ikatan emosional dengan brand tersebut.
Contoh lain adalah kampanye #GlowForIt oleh Rexona Indonesia, yang menggandeng grup K-pop (G)I-DLE sebagai brand ambassador. Rexona tidak hanya mempromosikan deodoran mereka, tetapi juga mengajak perempuan Indonesia untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan mengikuti Tiktok Dance Challenge. Dengan cara ini, Rexona menciptakan pengalaman interaktif yang melibatkan konsumen secara aktif melalui media sosial, yang memungkinkan mereka untuk menjadi bagian dari kampanye secara langsung dan membangun loyalitas brand yang lebih kuat.
MPR dalam Industri Perbankan dan E-commerce...