Di pihak berbeda, kuasa lama bekerja seperti mata uang yang hanya dipegang oleh beberapa orang. Setelah diperoleh, uang dijaga, dan yang kuat memiliki simpanan yang besar untuk dibelanjakan. Itu menunjukkan bahwa kekuatan lama tertutup, tidak dapat diakses, dan hanya bisa digerakkan oleh pemimpin. Mereka mengunduh dan pula yang menangkapnya.
Itu sebabnya, manajemen kuasa dan kepemimpinan baru selalu bicara soal keterbukaan, komunitas, meritokrasi , aktivasi, kolaborasi, makna, otonomi, serendipity, desentralisasi, eksperimen, kecepatan dan kepercayaan.
Kekuasaan, sebagaimana didefinisikan oleh filsuf Inggris Bertrand Russell, hanyalah "kemampuan untuk menghasilkan efek yang diinginkan." Di era sekarang – seperti halnya perkembangan dan perubahan lainnya, selalu memunculkan hal-hal atau dampak yang berbeda. Ini termasuk munculnya kosa kata kekuasaan atau kekuatan baru dan kekuasaan atau kekuatan lama.
Jeremy Heimans dan Henry Timms memiliki pandangan yang inovatif tentang bagaimana pemasaran dapat memanfaatkan kekuatan partisipatif yang terkandung dalam New Power. Mereka percaya bahwa pemasaran yang sukses pada masa kini dan mendatang tidak hanya bergantung pada pendekatan lama yang berpusat pada merek atau produk, melainkan juga melibatkan pelanggan sebagai mitra aktif dalam membentuk merek dan memengaruhi keputusan bisnis.
Salah satu konsep pemasaran utama yang diperkenalkan oleh Heimans dan Timms adalah "movement marketing" atau pemasaran gerakan. Pemasaran gerakan ini menciptakan dan mempromosikan merek dan produk yang dapat memicu partisipasi dan keterlibatan pelanggan yang lebih besar. Dalam hal ini, merek dan produk bukan hanya dianggap sebagai produk atau layanan, melainkan sebagai alat yang dapat menggerakkan aksi kolektif dari para penggunanya. Pemasaran gerakan ini menempatkan pelanggan sebagai mitra aktif dalam mengembangkan dan mempromosikan merek dan produk, yang dapat menghasilkan kekuatan merek yang lebih besar dan mengarah pada pertumbuhan dan kesuksesan bisnis.
Heimans dan Timms juga menekankan pentingnya mengadopsi model bisnis yang berbasis pada partisipasi dan keterlibatan, dan mengembangkan strategi pemasaran yang responsif dan terbuka untuk umpan balik pelanggan. Hal ini melibatkan penggunaan media sosial dan teknologi digital untuk memperluas jangkauan merek dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.
Secara keseluruhan, pandangan Heimans dan Timms tentang pemasaran menempatkan partisipasi dan keterlibatan pelanggan di pusat strategi pemasaran, mengakui peran penting yang dimainkan oleh New Power dalam mengarahkan keputusan bisnis dan menciptakan dampak positif dalam masyarakat. Dalam era yang semakin terhubung ini, strategi pemasaran yang berbasis pada partisipasi dan keterlibatan pelanggan akan menjadi semakin penting bagi bisnis untuk memperkuat merek dan memastikan keberhasilan jangka panjang mereka.