Marketing Komunikasi Berubah Menjadi PR, Inilah 13 Skill yang Dibutuhkan PR

Marketing Komunikasi (Markom) di era digital dan social media telah membuat Markom identik dengan Public Relations (PR). Demikian diungkapkan Chief Strategy Officer MSL Group Kelly Walsh dan Head of Digital MSL Group James Warren pada saat pertemuan puncak “PR Week PR360 Summit” di pusat Kota London, beberapa waktu lalu. Menurut mereka, ada banyak kesamaan antara Markom dan PR di era digital dan social media, sehingga membuat markom telah berubah menjadi PR.

Di era digital dan social media, Marketing Komunikasi telah berubah menjadi PR Di era digital dan social media, Marketing Komunikasi telah berubah menjadi PR

“Jika dianalisis, merek atau perusahaan yang sukses dalam kampanye marketing komunikasi mereka melalui digital maupun social media, maka output-nya adalah daftar panjang PR. In the new communications agenda, segalanya adalah PR,” yakin Warren.

Sayangnya, mereka memperingatkan bahwa PR terlihat menyedihkan di era kompetitif seperti sekarang, persis ketika teknologi dan inovasi tengah diadopsi para marketer. “Saat ini agensi kreatif dan media telah berinvestasi dalam jumlah besar guna menjawab tantangan perubahan. Sebaliknya, PR justru belum melakukan hal itu,” tambah Walsh.

Keduanya pun percaya bahwa ke depannya para Chief Marketing Officer (CMO) tidak akan merancang marketing plan mereka hanya dari latar belakang iklan atau media. Akan tetapi, berangkat dari latar belakang komunikasi. “Oleh karena itu, saat ini PR harus memiliki sejumlah keahlian untuk memenuhi tuntutan tersebut,” saran Walsh, yang diamini Warren.

Ada 13 skill atau keterampilan yang wajib dimiliki para pelaku atau praktisi PR dalam mengambil alih peran marketing komunikasi. Berikut ini adalah 13 keterampilan yang harus dimiliki.

1. Content
PR harus mampu memiliki keterampilan untuk menciptakan situs atau website yang informatif, berorientasi pada naskah editorial yang panjang, always-on, serta memiliki ekosistem digital.

2. Influence
PR harus mampu mengidentifikasi para influencer yang cocok dengan era sekarang, karena terkait promosi dan advocacy.

3. Search
PR harus mampu mengoptimalisasi pencarian organic (search organic). Oleh karena itu, search organic harus relevan serta konten yang baik harus ditulis dengan authoritative link.

4. Real-Time
PR harus bisa menciptakan engagement dengan menggunakan orang-orang yang nyata (real) untuk menanggapi situasi yang sifatnya krusial dan otentik. Tinggalkan hal-hal yang sifatnya nihil dan percuma, biarkan orang lain yang mengisinya. Sebaiknya, cukup dengan mendefinisikan dan mengendalikan hal itu.

5. Creativity
PR harus memiliki insight yang mampu menginspirasi ide kreatif yang hebat untuk menggunakan kreatif teknologi yang dapat memberikan gagasan dalam bentuk konten yang kreatif. Kreativitas adalah komponen yang paling penting dari sukses sebuah brand engagement.

6. Consistency
Jika ide dari sebuah informasi yang diciptakan cenderung naïf , maka hal itu menjadi sangat berbahaya. Sebab, ide tersebut berpeluang ditemukan dan di-share. Sukses hari ini terletak pada saling terkoneksi serta komunikasi multi-stakeholder yang dikelola dengan narasi yang konsisten pada seluruh audience dan channel komunikasi. Kemaapuan seperti itu wajib dimiliki PR.

Pages: 1 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)