Konsumen saat ini menuntut “kemerdekaan” setelah sekian lama mereka didominasi merek melalui iklan, dan sebagainya. Mereka berharap merek memberi kejutan buat mereka. Kejutannya adalah bagiamana perusahaan semakin memiliki jiwa sosial.
Pengelola merek memang harus berbenah, termasuk dalam strategi dan cara bagaimana mengaktivasi mereknya. Tugas pengelola merek merawat bisnis dan peduli terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari masyarakat.
Tugas pertama dan penting dari manajer adalah melindungi dan membesarkan bisnis mereka. Namun yangterpenting, terutama di era seperti sekarang adalah kepeduliannya kepada masyarakat.
Bila Anda terutama ingin membidik millenials, mereka kini semakin mencari perusahaan untuk menjadi pemimpin moral yang mencerminkan nilai-nilai mereka. Sentimen itu tampaknya, jika ada, diperkuat selama wabah.
Dalam sebuah laporan terbarunya, Edelman menyebutkan bahwa berdasarkan wawancara dengan 12.000 orang di beberapa negara, 71% responden mengatakan bahwa jika selama ini "mereka merasa bahwa suatu merek menempatkan keuntungan di atas orang, mereka akan kehilangan kepercayaan pada merek itu selamanya."
Selain itu, 77% mengatakan "mereka ingin merek hanya berbicara tentang produk dengan cara yang menunjukkan mereka sadar akan krisis dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Artinya, perusahaan kini juga perlu memikirkan ulang model bisnisnya dengan lebih menekan kepada masalah soial ketimbang bisnis semata.