Artinya, bagi Oriflame, budaya itu penting. “Namun, bukan hanya kata-kata yang kami ucapkan dari panggung atau dimasukkan ke dalam iklan perusahaan. Budaya kami dirasakan melalui momen, baik besar maupun kecil, di sepanjang perjalanan kami bersama Oriflame. Momen-momen inilah yang membuat budaya Oriflame menjadi pengalaman yang nyata, dan bukan konsep abstrak. Artinya, ini adalah cerita yang kami buat bersama dan saling berbagi. Momen dan cerita inilah yang membuat Budaya Oriflame kami special,” cerita Lady.
Di masa pandemi, lanjut Lady, setiap hari masing-masing divisi mempunyai online meeting. Oriflame menyebut online meeting tersebut sebagai “Selamat Pagi” dan “Selamat Sore”. Hasilnya, tentu saja dilaporkan kepada masing-masing line manager atau line director.
Dalam konteks ini, atmosfer kerja yang dikedepankan Oriflame adalah transparansi. “Kami selalu mengedepankan pentingnya transparansi dari masing-masing team member. Saling memberikan informasi jika ada kendala dan sama-sama memberikan solusi adalah kunci menjalin kokompakan tim. Karena kami adalah keluarga, maka kami bisa sharing apapun. Inilah yang membuat kami semakin solid,” ucapnya.
Lantas, bagaimana cara tim Oriflame memperoleh berbagai ide segar demi menghadirkan inovasi terkini sekaligus menghindari konflik lantaran perbedaan pendapat? Dijawab Lady, dalam bahasa Swedia, ada sebuah kata FIKA, yang artinya adalah saat dimana kami beristirahat, minum teh atau kopi, sambil makan kue. “Intinya adalah berhenti sejenak dari kesibukan, kumpul dulu. Sambil istirahat, bikin kopi atau teh, jangan lupa cemilannya. Di saat itulah, kami bisa saling terbuka, ide kreatif muncul, dan meminimalisir konflik,” ia menguraikan.
Oleh karena itu, demi mencairkan suasana, kerapkali tim Oriflame memilih makan siang di Cafetaria. “Jadi, ada spot di kantor, Cafetaria, menjadi tempat kami makan siang. Di sana, kami bisa bermain PS (Play Station), pingpong, bahkan nonton bersama. Aaah, jadi kangen sekali dengan momen seperti itu. Semoga pandemi ini cepat berakhir, dan kami bisa berkumpul dan bercengkeraman lagi,” tutup Lady.